Ketika usia dianggap sudah matang untuk menikah, pertanyaan “Kapan nikah?” atau “Kapan kawin?”’ akan selalu membayangimu. Terlebih lagi saat ada acara-acara besar seperti halnya perayaan Idul Fitri, momen satu tahun sekali yang dianggap sakral ini seringkali ‘dikotori’ dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyesakkan dada sepeti pertanyaan “kapan nikah?” ini. Apakah kamu juga jadi salah satu yang mengalaminya Ladies? No need to worry. Ada trik-trik bagus untuk menjawab pertanyaan haram tersebut.
Senyumin Aja Say
Lagi enak-enaknya antri minta angpau lebaran eh malah Om dan Tante nanyain “kapan nikah neng, sekarang sudah bukan waktunya dapat angpau lebaran, tapi waktunya dapat seserahan?.” Pertanyaan yang memang jleb banget ya Ladies, tapi jangan buru-buru keluarin wajah cemberut ya. Alih-alih cemberut, senyumin aja say… Stay cool dan minta angpau Lebaran sama kakek dan nenek. Daripada ditanggepin nanti pertanyaan Om dan Tante malah menjadi-jadi.
Jawab dengan “Secepatnya”
Kalau kamu memang tipe orang yang santai, jawab dengan kata “secepatnya.” Siapa sih yang nggak pengen nikah seperti teman-teman yang lain? Semua orang pengen nikah kan, tapi kalau memang belum ada jodoh atau pasangan yang cocok mana boleh dipaksakan nanti malah berakhir tidak baik. Maka dari itu untuk meredam berbagai pertanyaan kapan nikah yang dihujamkan kepadamu, jawab saja dengan santai “secepatnya.”
Minta Doa Kepada Si Penanya
Bisa juga dengan menjawab “Minta doanya ya, semoga disegerakan.” Nah, jawaban-jawaban seperti ini biasanya sangat ampuh untuk membungkan mereka-mereka yang bawel dan ingin tahu kehidupan pribadimu. Saat mengucapkan jawaban tersebut, jangan lupa untuk pasang wajah yang tegas agar mereka benar-benar berhenti mengusikmu dengan pertanyaan yang sangat mengganggu itu. Silaturahmi saat lebaran kan mempererat tali persaudaraan, jangan sampai malah menambah musuh.
Tanya Balik
Jangan mencubit jika tak mau dicubit. Mungkin itu perumpamaan yang tepat dalam kasus ini hehe..Jika kamu memang sudah sebal dengan pertanyaan “Kapan nikah?” yang datang dari saudara ataupun orang-orang terdekat, tanya balik kepada mereka. Misalnya saja, si penanya adalah pengantin baru yang baru beberapa bulan menikmati indahnya rumah tangga, nah kamu bisa tanya “Kapan punya momongan?” Sangat simple kan. Dengan begini kamu seakan memberi tahu mereka jika sesuatu ini punya masanya sendiri-sendiri tak perlu dipaksakan.
Tinggalkan Si Penanya
Jika kamu sudah muak dengan pertanyaan yang sama dan datangnya dari berbagai penjuru, tinggalkan saja si penanya. Tak perlu basa-basi, biarkan mereka tahu kalau kamu sudah bosan dan muak ditanya hal itu secara berulang-ulang. Jawab dengan singkat saja lalu tinggalkan si penanya. Pergilah dan usahakan agar hari Idul Fitrimu tidak rusak gara-gara pertanyaan yang tidak penting itu.
Bagaimana Ladies, apakah jawaban-jawaban di atas masuk akal untuk menjawab pertanyaan “kapan nikah?” yang selalu menghantuimu?
Sumber: popbela, liputan6, Foto cover: pexels.com