Paduan luar biasa antara pandemi dan musim panas memang menjadi tantangan sendiri bagi daya tahan tubuh. Bagaimana tidak, terik dari panas dapat mengurangi kadar air manusia pada tubuh secara cepat. Padahal air ini sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh setiap harinya agar sistem imun atau kekebalan tubuh tetap terjaga. Jika kebutuhan air tidak terpenuhi atau dehidrasi, kekebalan tubuh pun akan menurun hingga akhirnya tubuh rentan terkena virus.
Hal ini dikarenakan, hidrasi yang baik sangat berkaitan dengan fungsi kekebalan tubuh. Salah satu contohnya ialah selaput lendir seperti yang ada di mulut dan hidung. Keduanya merupakan bentuk garis pertahanan pertama tubuh melawan virus. Ketika mereka mengalami dehidrasi, mereka tidak akan memproduksi lapisan lembap yang mampu mencegah virus dan bakteri menempel ke jaringan. Selain itu, hidrasi juga berperan penting dalam aliran sistem limfatik tubuh yang mendukung produksi dan distribusi antibodi serta sel sistem kekebalan tubuh.
Pada praktiknya, kamu bisa memenuhi kebutuhan air pada tubuhmu ini melalui dua cara, yakni dari meminum air mineral atau menyerap kandungan air dari makanan.
Terkait asupan dari air mineral, tentunya kamu tidak asing lagi dengan saran untuk minum air sebanyak 8 gelas per hari. Namun, ternyata, menurut ahli, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, sesuai dengan ukuran, aktivitas, diet, dan cuaca. Sehingga, konsumsi air sebanyak 8 gelas per hari tidak lagi menjadi acuan.
Ketika cuaca dan aktivitas berada pada kadar menengah, National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, merekomendasikan, setiap harinya para laki-laki mengonsumsi sekitar 15 ½ gelas air, sementara perempuan sebanyak 11 ½ gelas air. Bersamaan dengan itu, para ahli juga menyarankan untuk memperoleh asupan cairan dari makanan sebanyak 20 persen.
Lain lagi buat kamu yang tengah berada di tempat dengan cuaca yang panas dan lembab, atau di daratan tinggi, atau kamu tengah sakit, atau melakukan aktivitas fisik yang cukup berat, kamu perlu meningkatkan asupan cairan lebih dari kadar tersebut. Pasalnya, tubuhmu kehilangan lebih banyak cairan karena evaporation dan pernapasan.
Baca juga: 10 Tanda Bahwa Kamu Mengalami Dehidrasi
Sementara itu, sumber air dari makanan bisa kamu peroleh dari konsumsi buah dan sayuran, Ladies. Selain menghidrasi, sayuran berdaun hijau, zucchini, melon, beri, dan kembang kol juga mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan tentunya elektrolit yang sangat penting bagi tubuh juga hadir, loh!
Kandungan yang satu ini terbilang sangat penting kehadirannya karena ia merupakan kalsium, natrium, dan magnesium yang membawa muatan listrik saat dilarutkan dalam cairan tubuh.
Muatan listrik ini membantu tubuh mengatur keseimbangan cairan dan pH. Ini juga yang mendorong fungsi sistem saraf dan otot, termasuk jantung. Nah, kamu bisa menemukan kandungan elektrolit ini pada banyak makanan dan minuman, seperti garam dan makanan asin (khususnya kandungan sodium dan chloride); pisang, alpukat, dan ubi (potassium); biji-bijian dan kacang-kacangan (magnesium); produk susu dan sayuran hijau (kalsium).
Pada berbagai minuman olahraga pun kamu bisa menemukan kandungan elektrolit ini. Namun, para ahli tidak terlalu menyarankanmu untuk memperoleh elektrolit dari konsumsi minuman tersebut. Pasalnya, yang terkandung di dalamnya tidak hanya elektrolit, tapi juga kandungan gula yang tinggi. Sehingga, langkah terbaik yang disarankan ialah mengonsumsi makanan yang utuh dan segar.
Sumber: Mind Body Green