OUR NETWORK

Tanyakan 10 Hal Ini Pada Pasangan Sebelum Menikah, Ladies

Ketika kamu bertemu dan berhubungan dengan seseorang yang dirasa tepat untuk menghabiskan hidupmu bersamanya, pernikahan memenuhi benak hingga tak ragu menjalankannya. Tapi sayangnya, sebagian besar orang seringkali lupa bahwa perceraian juga bagian dari kehidupan pernikahan. Meski kamu tidak menginginkannya, perceraian bisa saja terjadi karena masalah besar yang muncul dalam kehidupan pernikahanmu. Tapi, tidak berarti hal ini tidak bisa kamu hindari. Kamu bisa melakukan pencegahan melalui beberapa percakapan mendalam sebelum memutuskan untuk menjalani kehidupan pernikahan dengannya.

Melalui percakapan mendalam, kamu bisa mengetahui pola pikir pasangan. Tidak perlu harus selalu sama, kunci terpenting ialah proses percakapan berjalan dengan lancar, terbuka, dan jujur satu sama lain. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal sensitif, hingga menegosiasikan suatu hal, karena ketika menikah, kamu akan hidup bersamanya yang berarti kamu akan bersinggungan dengan hal tersebut. Nah, buat kamu yang masih bingung akan menanyakan apa, berikut ini ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan nih. Siapa tau bisa mencegah terjadinya peristiwa yang membuatmu sakit hati di masa depan.

Foto ilustrasi: Fool.com

Perencanaan dan pengelolaan keuangan

Uang selalu menjadi masalah yang sangat sensitif, dan semakin sensitif ketika kamu menjalani kehidupan pernikahan. Sangat penting untuk membicarakan pengelolaan keuangan kedua belah pihak sejak dini. Mulai dari pemasukan, pengeluaran rutin, hingga pola belanja. Keuangan seringkali menjadi masalah besar bagi pasangan. So, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan seperti bagaimana ia membagi pengeluaran dan pemasukannya? Ekspektasi terhadap keuangan berbasis gender, pengelolaan akun, serta prioritas pengeluaran.

Cara menghadapinya ketika stres

Mengingat, setelah menikah kalian akan menjalani kehidupan bersama, kondisi satu pihak akan berpengaruh besar pada pihak yang lainnya. Termasuk ketika salah satu di antara kalian tengah mengalami stres berat. So, penting untuk mengetahui bagaimana cara membantunya ketika sedang down. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, ada yang perlu ditemani, ada yang justru membutuhkan ruang sendiri, ada pula yang perlu disemangati. Dengan mengetahuinya, kalian berdua bisa saling membantu dan mengatasi stres tersebut bersama setiap kali muncul, hingga tidak membuat sebelah pihak merasa sendirian.

Apakah akan memiliki anak atau tidak dan apa yang akan dilakukan jika kesulitan hamil?

Dalam stereotip kehidupan pernikahan, seringkali dikaitkan dengan anak. Tapi, tidak semua orang ingin memilikinya, loh! Nah, bisa jadi, kamu atau pasangan merupakan salah satunya. So, penting untuk membicarakannya sebelum hal ini menjadi masalah besar di tengah kehidupan pernikahan kalian. Tidak sebatas itu, cara memperolehnya pun perlu dibicarakan secara lebih mendalam. Misalnya, anaknya akan diperoleh melalui kehamilan dalam tubuh sendiri atau adopsi. Jika memutuskan lewat kehamilan, tapi ternyata sulit, misal karena kondisi tubuh salah satu pihak atau bahkan keduanya, akan melakukan apa. Begitu pula jumlah dan waktu untuk memiliki anak. Ini sangat perlu dibicarakan dan dijalankan bersama sebagai tim.

Harapan dan cara pengasuhan anak

Ketika kamu memutuskan untuk memiliki anak, hal berikutnya yang perlu dibicarakan ialah cara pengasuhannya. Mulai dari pembagian asuhannya, apakah salah satu dari kalian akan tinggal di rumah mengurus anak atau bergantian merawat sambil bekerja, atau meminta bantuan pada orang tua. Diskusikan pula bagaimana kalian merawatnya berbasis gender dan terkait apa yang akan diajarkan pada anak.

Foto ilustrasi: womenfreebies.com

Gaya berkomunikasi

Banyak orang mengatakan bahwa komunikasi merupakan hal terpenting dalam sebuah hubungan. Tapi, bukan berarti asal mengeluarkan suara dikatakan berkomunikasi, loh! Ingat, setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, dan ini sangat penting untuk diketahui dan diterapkan. Untuk mengetahuinya tentu saja dengan menanyakan gaya komunikasi yang nyaman dan sehat menurut masing-masing. Hal ini akan membantu masalah kalian berdua ke depan.

Baca juga: Tips Pernikahan Aman dan Berkesan di Tengah Pandemi

Sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan

Setiap orang memiliki sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan. Entah itu permasalahan anak, agama, prinsip hidup, dan lainnya. Hal ini sangat penting untuk ditanyakan. Dengan mengetahuinya, kamu bisa memperoleh gambaran terkait landskap masa depanmu bersama pasangan, apakah akan cocok antara kalian berdua atau ini menjadi tanda bagimu untuk berhenti melangkah bersamanya.

Waktu me time yang diperlukan

Tentu saja untuk mengembalikan energi dan suasana hati dalam menjalani kehidupan, setiap orang memerlukan waktu me time. Namun, seringkali kebutuhan ini disalahpahami dengan asumsi bahwa pasangan marah atau kesal ketika sebenarnya yang ia butuhkan hanyalah ruang untuk sendirian sejenak. Untuk menghindari kesalahpahaman ini, penting untuk berdiskusi mengenai kapan masing-masing diantara kalian membutuhkan me time, dan berapa lama. Menetapkan hal ini dari awal akan membantu mencegah pasangan kebingungan di masa depan.

Ketakutan terbesar

Pernikahan adalah tentang memahami satu sama lain. Bukan hanya terkait harapan, impian, serta ambisi, tetapi juga ketakutan, penyesalan, dan perjuangan, khususnya mengenai pernikahan. Setiap orang dibesarkan secara berbeda dan memperoleh pandangan tentang pernikahan sendiri. Mengingat ada banyak orang yang dibesarkan dalam keluarga yang membuatnya tidak memandang pernikahan sebagai hal yang positif. Pastikan kamu mengajukan pertanyaan yang mendalam mengenai ketakutannya ini dan makna pernikahan bagi dirinya sendiri. Meski tidak mudah, pertanyaan ini perlu diajukan, kemudian didiskusikan serta diatasi bersama-sama.

Pengelolaan waktu dan prioritas dengan keluarga asal

Ada banyak orang yang masih merasa terikat dengan keluarga asalnya meski ia telah membangun keluarga baru. Seperti anak kecil, ia berusaha menyenangkan keluarga asal, hingga keluarga baru yang dibangunnya terbengkalai. Kalau sampai terjadi, pasti akan menjadi masalah besar dalam kehidupan pernikahan kalian, kan? Untuk mencegahnya, penting untuk membicarakan mengenai berbagai hal seperti bagaimana ia memprioritaskan hubungan kalian, apa yang akan ia lakukan ketika orang tua dan kamu menginginkan sesuatu yang berbeda, apa nilai-nilai yang akan kalian tanamkan bersama pada keluarga baru kalian, hingga berapa banyak waktu yang akan kalian habiskan bersama keluarga asal masing-masing.

Fantasi kehidupan pernikahan

Sebagian besar orang telah memiliki fantasinya sendiri tentang kehidupan pernikahan. Bagaimana ia ingin menjalani kencan setiap malam minggu, rutin melakukan traveling bersama, pembagian pekerjaan rumah atau lainnya untuk menghindari kejutan dan kekecewaan, penting untuk membicarakan fantasi ini sebelum melanjutkan langkah ke pernikahan.

Sejumlah pertanyaan ini penting diajukan, tidak hanya untuk mencegah perselisihan di masa depan, tetapi juga untuk saling memahami lebih mendalam. Tentu saja menjadi pertimbanganmu juga untuk melanjutkan langkah bersamanya atau tidak. Jika melalui percakapan tersebut, kamu menemukan bahwa pola hubungan kalian destruktif dan saling menyakiti satu sama lain. Istirahatlah sejenak, bicarakan solusinya bersama. Bila tidak menemukan jalan keluarnya, tidak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan proses tersebut, ya Ladies. Ingat, hal utama yang paling penting adalah kebahagiaan dan kenyamanan dirimu sendiri.

 

Sumber: Brides

Must Read

Related Articles