today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Opini : 5 Alasan Mengapa Kita Harus “Bodo Amat” terhadap Penilaian Orang Lain

“Kok milih kuliah di jurusan itu sih? Memangnya nanti kerja apa setelah lulus?”

“Kok milih kerja di perusahaan itu sih? Kan nggak nyambung sama jurusan kamu. Coba deh cari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan jurusan.”

“Kerudungan syar’i kok masih upload foto selfie, nggak takut menimbulkan fitnah? Dandan dan pakai lipstik merah pula kayak perempuan nggak bener aja.”

“Udah umur lewat dari 27 tahun kok belum nikah? Nggak takut jadi perawan tua dan diomongin semua tetangga?”

“Enak ya hidupnya jalan-jalan mulu, makan makanan yang enak mulu, bahagia mulu pokoknya.”

“Sering banget beli makeup baru ya kayaknya. Pasti banyak uangnya hehehehe.”

Bla… bla… bla…

Kalau mau menuliskan semua pendapat dan penilaian orang atas satu sama lain, wah … bisa menyaingi tebalnya halaman ensiklopedia kali ya. Adaaaaaa aja celah yang bisa dikomentari. Sebaik apapun sikap dan sifat ladies, seakan tidak cukup menahan lidah dan bibir mereka dari komentar pedas. Entah lah, tetapi orang-orang itu cenderung usil banget pada kehidupan orang lain. Kalau tidak menggosipkan, mereka akan memberikan pendapat yang sesungguhnya tidak diminta dan cenderung mengganggu atau bahkan merendahkan. Membuat capek hati saja… Apalagi dengan kehadiran media sosial, kegiatan saling menilai dan mengomentari ini jadi jauh lebih mudah dilakukan.

Lalu sebetulnya, harus diapakan sih segala jenis omongan/pendapat/penilaian orang-orang ini?

Satu hal yang perlu ladies ingat adalah, tidak semua pendapat dan penilaian orang tersebut salah. Tentu saja ladies bisa mengambil hikmah dari segala komentar tersebut. Akan tetapi, jangan sampai ladies SELALU memikirkan, mengikuti, merisaukan penilaian dan pendapat orang lain. Meskipun mungkin saja mengandung kebenaran, tetapi justru lebih banyak sisi negatifnya untuk diri ladies. Mengapa? Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini ya, ladies!

1. Tidak akan membuatmu bahagia

Pikir-pikir lagi deh ladies, memikirkan pendapat orang lain, apakah ladies akan menjadi bahagia? Kemungkinan besar sih tidak ya. Justru ladies akan merasa khawatir, rendah diri, atau bahkan bisa saja menjadi sombong dan berhenti mengembangkan diri. Pujian maupun hinaan adalah dua hal yang harus sama-sama diwaspadai. Jangan sampai ladies terbuai hinaan, dan tenggelam dalam hinaan.

2. Tidak akan membuatmu lebih sukses

Saat sibuk memuaskan ekspektasi orang lain atas diri ladies, berarti ladies telah melewatkan banyak waktu dan kesempatan untuk meraih kesuksesan. Jika ada yang merendahkan jurusan kuliah yang ladies ambil, atau jenis pekerjaan yang ladies pilih, jangan diambil ke dalam hati dan justru jadikan motivasi. Jangan justru menjadi down dan menjadi apa yang mereka katakan. Kesuksesan ladies sama sekali tidak ditentukan oleh mereka.

3. Bagaimanapun kamu berusaha berubah, pandangan mereka terhadapmu tidak akan berubah

“Tak perlu menjelaskan siapa dirimu pada siapapun karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya, dan yang membencimu tidak akan memercayainya” – Ali bin Abi Thalib.

Pesan Ali bin Abi Thalib tersebut kira-kira mewakili pembahasan di poin 3 ini. Saat seseorang sudah melekatkan penilaiannya pada orang lain, mau si orang lain itu jungkir balik segimanapun, penilaiannya tersebut akan sangat sulit diubah. Apalagi kalau ladies sampai memedulikan dan mencoba mengklarifikasi ‘tuduhan’ mereka, alih-alih percaya, justru cibiran dan cemoohan yang akan keluar. 

4. Tidak akan menyelesaikan masalahmu

Salah satu alasan mengapa ladies sebaiknya tidak membagikan masalah pribadi di media sosial adalah ya poin 4 ini. Followers di sosial media tidak akan memberikan solusi yang aplikatif, dan justru malah sibuk memberi banyak “makanya”. “Makanya banyak sedekah biar nggak kena musibah”, “makanya banyak ini-itu biar anu-ani”. Ya sebetulnya saran tersebut memang baik ya tetapiiiiii bukan yang ladies perlukan saat itu. Daripada semakin panas hati, lebih baik jauh-jauhlah dari media sosial saat mendapat masalah ya ladies kecuali memang jika dengan share, masalah akan terselesaikan. Contohnya, masalah angket penelitian hehehehe.

5. Tidak akan membuat hidupmu lebih damai

Boro-boro damai deh ladies, memedulikan pendapat dan komentar orang lain itu sungguh-sungguh menguras jiwa raga. Ladies akan merasa “aku salah apa ya? Aku salah terus ya?” karena sebaik apapun ladies bersikap, akan ada orang yang memandang ladies dengan kacamata negatif. Misalnya ladies sering men-share foto kegiatan relawan ladies dengan tujuan untuk menginspirasi dan mengajak orang-orang untuk jauh lebih peduli pada sesama. Pasti akan ada segelintir orang yang menganggap ladies itu “riya, pamer, sombong, sok paling baik” dsb dsb. Laaaahhhhh… share yang senang-senang dianggap hedon, giliran share yang baik-baik, eh dianggap pamer. Netizen dengan segala komentarnya emang paling bener deh…

6. Tidak memberimu uang

Sudah jelas ya ladies. Makan hati iya, isi dompet mah tidak akan bertambah. Lebih baik berhenti memedulikan pendapat orang lain karena sama sekali tidak menambah lembaran rupiah atau isi rekening kita. Kecuali kalau orang lain membayar jutaan setiap kali berkomentar pada hidup kita. Namun, Mera Muda ragu nih ladies mau mengorbankan kondisi kejiwaan dan pikiran demi sejumlah uang.

Nah, jadi bagi ladies pembaca Mera Muda, jangan lupa untuk mem-filter pendapat orang lain yang akan dimasukkan ke hati dan pikiran ya. Oh iya, jangan lupa juga untuk mengendalikan komentar-komentar ladies terhadap orang lain. Daripada mengomentari, lebih baik mendoakan. Betul tidak, ladies? ?

Sumber: Just Be Real

 

Must Read

Related Articles