OUR NETWORK

Terlalu Banyak ‘Screen Time’ Tingkatkan Risiko Diabetes pada Anak

Generasi yang lahir sekarang adalah generasi yang tak bisa lepas dari gadget. Gadget yang mulanya hanya digunakan oleh orang dewasa untuk keperluan komunikasi, kini rupanya sudah “menurun” ke anak-anak. Tak jarang, justru orang tua lah yang memberikan fasilitas tersebut. Dengan dalih sebagai media belajar yang fun. Namun, tahukah  kalian ternyata terlalu banyak screen time tak hanya berdampak buruk secara sosial, namun juga membawa pengaruh buruk untuk kesehatan?

Istilah ‘screen time’ merujuk pada aktivitas melihat langsung ke layar alat elektronik.

Dalam hal ini, layar yang dimaksud adalah semua layar perangkat elektronik pun gadget semisal smartphone, iPad, TV, komputer, dan lain-lain. Aktivitas screen time bukan hanya ketika mereka secara khusus diberikan gadget sendiri. Namun juga pada saat melihat orang tua atau orang di sekelilingnya mengoperasikan gadget dan lain-lain sehingga mereka tahu bagaimana cara mengoperasikannya. Menyalakan TV ketika anak bermain juga termasuk screen time lho, Ladies!

Sebuah studi klinis menyatakan bahwa menghabiskan screen time selama 3 jam atau lebih dalam seharinya dapat meningkatkan risiko seseorang menderita diabetes.

Bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak pun berisiko terkena diabetes tipe 2. Studi lain dilakukan dengan mengambil 4,500 sampel anak. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang biasa menatap layar memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 karena menurunnya fungsi organ tubuh untuk mencerna gula menjadi bentuk molekular yang lebih sederhana.

Kondisi tersebut dikenal dengan resistensi insulin.

Di London, sebuah penelitian yang dilakukan dalam rentan waktu mulai dari 2004 hingga 2007 menunjukkan bahwa anak dengan usia antara 9 hingga 10 tahun yang menatap layar lebih dari 3 jam memiliki risiko 10% lebih besar menderita resistensi insulin. Dalam keadaan tersebut, otot, lemak, dan jaringan pada hati tak bisa mengolah insulin seabagai hormon yang mengontrol gula dalam darah dengan baik.

Selain meningkatkan risiko menderita diabetes tipe 2, anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar juga akan meningkatkan indeks masa tubuh yang berdampak pada obesitas. Hal ini banyak terjadi pada anak dengan rentan usia 9 hingga 16 tahun. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa risiko diabetes tipe 2 dari screen time ini juga mengintai orang dewasa.

So, mulai sekarang, kurangi screen time kamu dan adik-adik, yuk.

Terutama di waktu-waktu yang sebenarnya tidak perlu, misalnya ketika makan malam bersama. Daripada sibuk dengan gadget masing-masing, lebih baik dilewati dengan mengobrol dengan anggota keluarga lainnya, bukan?

Sumber: The Verge

Must Read

Related Articles