Ladies pasti sudah mengenal aplikasi edit wajah populer “FaceApp”. Beberapa bulan lalu, FaceApp mendapat perhatian dari warganet berkat kreativitas seorang penggunanya yang menggunakan filter FaceApp pada karya-karya seni klasik.
Beberapa hari belakangan ini, FaceApp kembali menjadi perbincangan warganet, namun, sayangnya, bukan atas alasan yang menyenangkan. Awal Agustus lalu, FaceApp merilis rangkaian filter bertema rasial, yaitu filter “Black”, “Asian”, “Indian” dan “Caucasian”.
Tentu saja, sesuai dugaan, filter ini mendapat banyak kritik dan kecaman dari warganet.
Banyak warganet yang heran atas keputusan FaceApp yang dianggap tidak peka terhadap kondisi sosial saat ini.
Everyone loves FaceApp, the phone app that adds smiles and wrinkles to your friends’ faces!
We regret to inform you that FaceApp is racist pic.twitter.com/2tRSlcfWdc
— Jennifer Unkle (@jbu3) August 9, 2017
#FaceApp u ok hun? Cause these new blackface, brownface and yellowface filters FOR SURE aren’t ? pic.twitter.com/E9rcNK3Nux
— Laura Clark (@lauravslife) August 9, 2017
ah yes exactly what our racist country needs. Great update face app! pic.twitter.com/G75I87TIvg
— maddy a (@albrightmaddy) August 9, 2017
Menyadari reaksi buruk dari warganet, FaceApp segera menghapus filter tersebut. CEO FaceApp Yaroslav Goncharov membenarkan penghapusan filter etnis tersebut namun ia tetap melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa filter tersebut tidak memiliki konotasi baik ataupun buruk. Filter rasial FaceApp dirancang agar setara dalam semua aspek. Keempat filter tersebut tidak mengandung konotasi apapun, dan bahkan tidak memiliki ikon yang sama sehingga tidak mengandung isu rasisme. Selain itu, daftar dari filter pun diurutkan secara acak sehingga tidak ada urutan filter yang tetap.
Isu rasial memang masih merupakan isu yang sensitif dan banyak aplikasi yang tersandung masalah ini. FaceApp bukanlah satu-satunya aplikasi filter wajah yang mendapat kecaman dari warganet terkait dengan isu rasial. Beberapa waktu lalu, Snapchat menghadapi kritik serupa saat merilis filter tema Bob Marley, dan filter lain yang dideskripsikan sebagai “digital yellowface”.
Duh, semoga aplikasi serupa bisa belajar dari kesalahan ini ya. Apalagi isu rasial sekarang jadi jauh lebih sensitif dari sebelumnya.
Sumber: Mashable, Foto cover: uplabs.com