Penulis Haruki Murakami menentang pembangunan kembali distrik taman Tokyo yang bersejarah dan dicintainya. Pembangungan ulang ini pun akan menghapus jalur joging favoritnya dan meruntuhkan stadion bisbol yang berusia hampir seabad. Stadion ini merupakan tempat di mana dia terinspirasi untuk menjadi seorang novelis.
Rencana ini disetuju padai awal tahun ini oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Pembangunan ulang akan merombak area ini dan menempatkan gedung pencakar langit dan stadion baru di jantung distrik hijau Jingu Gaien. Akan tetapi rencana ini menjadi semakin kontroversial.
Selain Harumi Murakami, pengikut sejarah bisbol dan rugby menentangnya. Bukan hanya itu, para konservasionis dan kelompok sipil oun mengatakan proyek tersebut minim transparansi, tidak melibatkan, penilaian lingkungan yang memadai, atau penjelasan kepada penduduk.
Taman bola dan stadion rugby yang bertetangga, yang digunakan untuk sepak bola selama Olimpiade Tokyo 1964, akan dihancurkan berdasarkan rencana tersebut. Ratusan pepohonan yang sudah berada di area tersebut selama berabad-abad pun akan dicabut. Setelah selesai, stadion baru akan dikelilingi oleh gedung perkantoran setinggi hampir 200 meter di kompleks komersial.
“Saya sangat menentang rencana pembangunan kembali Jingu Gaien,” kata Murakami di acara radio hari Minggu. “Tolong tinggalkan lapangan joging menyenangkan yang penuh dengan tanaman hijau dan Stadion Jingu yang indah itu apa adanya. Setelah sesuatu dihancurkan, itu tidak akan pernah bisa dipulihkan. ”
Haruki Murakami biasa duduk di luar pagar lapangan, berbaring dengan bir untuk menonton pertandingan di lereng berumput. Dia ingat saat dia memutuskan untuk menjadi seorang novelis: Pada sore hari tanggal 1 April 1978, ketika underdog Yakult Swallow bernama Dave Hilton melakukan pukulan ganda yang bersih ke lapangan kiri dan “retakan yang memuaskan saat tongkat pemukul bertemu dengan bola bergema di seluruh Stadion Jingu,” tulisnya dalam memoarnya tahun 2007, “What I Talk About When I Talk About Running.”
Dalam perjalanan pulang, dia membeli pulpen dan mulai menulis. Novel pertamanya, Hear the Wind Sing, selesai sekitar enam bulan kemudian.
Murakami mengatakan jalur joging melingkar Jingu Gaien, yang panjangnya lebih dari 1 kilometer dan memiliki tanda di setiap 100 meter adalah area lari favoritnya. Selama acara radio, dia menggambarkan “rahasia saya, kenangan indah” yang secara teratur melewati pelari lain ke arah yang berlawanan, tidak pernah berbicara.
Sebelumnya di akhir pekan, ratusan orang berkumpul di luar area pembangunan untuk melakukan protes.
Sengketa Jingu Gaien datang sekitar dua tahun setelah Olimpiade Tokyo. Olimpiade Tokyo pun sarat akan konflik yang melibatkan beberapa stadion yang baru dibangun dan dinodai oleh skandal suap.
Koike mengatakan pemerintah metropolitan telah menangani penilaian lingkungan dengan tepat dan mendesak perusahaan yang terlibat untuk berbagi informasi dengan publik tentang pembangunan kembali.
Proyek ini akan memakan waktu 13 tahun untuk diselesaikan, tetapi konstruksi kecil telah dimulai. Sidang pengadilan pertama tentang gugatan untuk menangguhkan pekerjaan akan diadakan akhir pekan ini.
Sumber: apnews.com