Mondelez International adalah salah satu produsen camilan berbahan dasar cokelat di dunia, Mondelez International. Mereka mengumumkan, hingga tahun ini pihaknya telah membina lebih dari 37.600 petani kakao di Indonesia di 296 desa melalui program Cocoa Life. Sebuah program yang dinyatakan pihak Mondelez bertujuan untuk memastikan keberlanjutan kakao melalui pembinaan dan penyejahteraan para petani kakao.
Pada pembinaannya, petani kakao diberi edukasi dan cara budidaya tanaman cokelat yang lebih efektif melalui good agricultural practices. Praktiknya mencakup cukup banyak bidang, Ladies. Di antaranya melindungi kakao dari perubahan iklim, pemanfaatan lahan yang lebih efektif, teknik panen, dan pemberian bibit unggul. pelatihan lainnya yang menunjang kualitas dan produksi kakao.
Dari program Cocoa Life ini, Mondelez berkomitmen, pada tahun 2025, seluruh produk cokelat Mondelez International hanya akan menggunakan kakao yang dihasilkan dari Cocoa Life.
Selain petani kakao, Mondelez Internasional juga membantu komunitas setempat, Ladies. Head of Cocoa Life South East Asia Mondelez International, Andi Sitti Asmayanti, menyatakan, pihaknya membina dan melatih keluarga dan komunitas setempat, khususnya para perempuan. Mereka diberi pelatihan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, edukasi pengelolaan keuangan, perlindungan anak, kesetaraan gender, dan juga program pemberdayaan perempuan. Selain itu, para pemuda dan remaja juga diajak terlibat dan dilatih untuk memanfaatkan kakao sebagai peluang usaha.
Baca juga: Max Mara Diduga Mencuri Ide Desain Busana dari Komunitas Oma di Laos
“Para perempuan yang terlibat di dalam kegiatan komunitas juga ikut merasakan manfaat dari pelatihan program kami. Mereka memiliki penghasilan tambahan, menjadi ahli mengatur keuangan, memiliki kepercayaan diri mengungkapkan pendapat, dan sebagainya. Ini merupakan satu upaya holistik untuk mendukung pertanian kakao yang sustainable. Ke depannya, Cocoa Life memiliki rencana untuk terus memperluas jangkauan program ke seluruh Indonesia,” jelasnya Andi. Hingga saat ini, pihaknya telah melatih literasi keuangan kepada lebih dari 28.600 anggota komunitas. Dan 15.000 perempuan di antaranya berpartisipasi serta memperoleh manfaat dari koperasi simpan pinjam di desa.
Setelah memperoleh pembinaan melalui program Cocoa Life, beberapa petani kakao mengaku ada peningkatan panen hingga 10% dan kenaikan pendapatan hingga 37% setiap tahunnya. Di samping itu, rata-rata keluarga dari petani kakao pun memperoleh pendapatan tambahan dari komoditas selain kakao hingga 3 kali lipat.
“Kami di desa Tri Tunggal Mulya, Kabupaten Pringsewu yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani kakao merasa sangat terbantu dengan mengikuti program Cacao Life. Pendapatan kami mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dikarenakan panen kakao yang dulunya hanya 600-700 kg/hektar dapat ditingkatkan menjadi 1.500 kg/hektar karena menerapkan teknik pelatihan dari Cocoa Life,” jelas salah satu petani kakao yang ikut dalam program Cocoa Life di Lampung, Sutirun.
Program yang dilaksanakan sejak tahun 2014 ini, telah dilakukan di Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Selain di Indonesia, Cocoa Life juga diterapkan secara global di Ghana, India, Cote d’Ivoire, Dominican Republic dan Brazil.
Pelaksanaan programnya secara global ini, diakui Presiden Direktur Mondelez Indonesia, Sachin Prasad, sesuai dengan tujuan perusahaannya, yakni Snacking Made Right. Hal ini berkaitan dengan tiga pendekatan yang digunakan Mondelez International untuk mendorong masyarakat mengonsumsi camilan secara lebih bijak, yakni melalui right snack (camilan yang tepat), right time (waktu yang tepat), dan made the right way (dibuat secara tepat pula).
“Melalui tujuan global ini, kami berkomitmen membuat produk-produk kami secara sustainable karena saat ini konsumen tidak hanya menginginkan camilan yang enak dan lezat, namun juga dibuat dari bahan-bahan yang mereka percaya. Secara global, sebanyak 43% dari produk cokelat Mondelez International sudah menggunakan kakao yang berasal dari program Cocoa Life,” jelasnya.
Sumber: Mondelez International