Hukum pidana baru akhirnya disahkan oleh DPR, ada sejumlah pasal yang menjadi polemik dan cukup heboh di media sosial. Salah satunya adalah ketentuan mengenai pelarangan berhubungan seks di luar nikah.
Semua stakeholder bereaksi, bahkan beberapa negara juga menunjukkan sikapnya. Menurut kabar, ada 1 juta wisatawan asal Australia gagal pergi karena aturan tersebut. Kondisi ini memang cukup merugikan, tetapi dipercaya tidak akan berlangsung lama.
Ketakutan dipenjara karena berhubungan seks di luar nikah bagi masyarakat luar negeri memang tidak masuk akal karena terlalu mengurusi ranah pribadi.
Hukum Pidana Baru Tidak Berpengaruh
Seluruh pengusaha restoran dan hotel di Bali mengaku khawatir dengan kebijakan pemerintah tersebut. Menurut mereka aturan itu membuat situasi sangat sulit bahkan, keadaannya lebih parah dari COVID-19.
Seharusnya sekarang saatnya untuk recovery dan mengembalikannya seperti sedia kala, sayangnya dengan KHUP baru semuanya merasa takut dan resah. Akan tetapi, para pejabat DPR tetap optimis bahwa Bali masih menjadi destinasi favorit.
Optimisme tersebut diucapkan karena, selama ini Bali sudah banyak berbenah dan lebih bagus dari berbagai sisi. Bukan hanya itu, Pulau Dewata sudah mendapatkan pengakuan serta penghargaan dari berbagai sisi karena keunikannya, Hal inilah yang dicari oleh seluruh wisatawan luar negeri.
Selain itu, semangat masyarakat timur yang ramah dan murah senyum membuat mereka merasa nyaman berada di Pulau Dewata. Keramahan tersebut membuat wisatawan seperti mengunjungi saudara sendiri.
Poin menariknya adalah tingkat kriminalitas di Bali tergolong sangat rendah. Kebudayaan dan keimanan mereka sangat kuat. Ibarat kata, menaruh motor di tengah jalan lupa kunci dilepas tidak akan hilang.
Hal seperti ini tidak bisa dijadikan tolak ukur tetapi, kesan positif tersebut mempunyai dampak luar biasa. Inilah alasan mengapa sikap optimis mengenai hukum pidana baru seperti tidak berpengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan, terutama dari Eropa, China, dan Australia.
Kenyamanan Nomor Satu
Alasan lain mengapa keyakinan mengenai KUHP baru tidak terpengaruh karena, wisatawan merasa nyaman terlebih dulu di Bali. Selain faktor masyarakat dan tingkat keamanannya, hal lain yang bisa dilihat adalah sajian kulinernya.
Hampir semua masakannya enak dan disukai, selain itu harganya juga terjangkau. Salah satu kesukaan mereka adalah hadirnya rempah yang membuat ciita rasanya keluar. Seperti diketahui bahwa bumbu Bali adalah Base Genep.
Semua komponen rempah dijadikan satu kemudian menjadi bahan utama sebuah hidangan. Cita rasanya memang sulit diragukan, sehingga seluruh wisatawan selalu menyukainya. Menariknya, hampir di seluruh tempat ada, bukan hanya restoran saja, kaki lima juga.
Pemandangan Alam Indah
Banyak yang menyebutkan bahwa Bali itu Indah dan bagaikan sebuah potongan surga. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa banyak wisatawan asing datang, beberapa merasa bahwa kawasan ini sangat unik dan keselarasannya masih terjaga.
Harus diakui, pemandangannya memang luar biasa, seakan tidak ada yang bisa mengalahkan. Bahkan di beberapa belahan dunia tidak ada yang seperti Bali. Dengan alasan inilah optimisme para pejabat mengenai hukum pidana baru berpengaruh terhadap kunjungan wisman merupakan prediksi yang salah.
Pada dasarnya aturan seks bukanlah yang sangat berat, mereka masih mampu menahannya untuk beberapa hari sebelum kepulangan. Tetapi, sebuah momen yang indah dan menawan sulit terjadi dua kali.
Bahkan belum genap satu menit saja, detik yang sudah terlewati tetap tidak bisa kembali. Hal inilah yang menjadi semangat optimisme bahwa, kondisi pariwisata Indonesia tahun 2023 tidak akan jauh berbeda, justru bertambah.
Bali adalah surga yang sangat lengkap, mau mencari apa saja ada disini. Salah satu daya tarik yang sulit didapatkan jika kamu berkunjung ke negara lain. Oleh karena itu, aturan hukum pidana baru tidak akan berpengaruh kalau iya hanya sebentar saja.