OUR NETWORK

Kronologis Peristiwa Penyerangan terhadap Gadis Muslim di Portland

Akhir Mei lalu, terjadi sebuah peristiwa yang bukan hanya mengharukan, tetapi juga menghentak kesadaran bahwa Islamphobia dapat dilawan oleh siapapun, bukan hanya oleh Muslim.

Foto: cnn.com

Jeremy Joseph Christian, seorang pria penganut ideologi ekstrem dan anti-Muslim, berusaha menyerang dua orang gadis, yang salah seorangnya mengenakan hijab, di dalam kerta MAX di Portland, Oregon. Beruntung, beberapa orang pria menolong dua gadis malang tersebut. Sayangnya, nyawa dua dari tiga pria tersebut harus melayang.

Komunitas Muslim di Portland, Oregon berterima kasih kepada masyarakat dan organisasi yang menggalang dana untuk dua pria pemberani tersebut. Penggalangan dana tersebut sukses mengumpulkan dana hingga sebesar $300,000. Rencananya, dana akan disalurkan pada keluarga korban, baik para penyelamat maupun para gadis.

Kronologis

Destinee Mangum (16) saat itu sedang berada di dalam kereta bersama seorang temannya. Jeremy lantas mendekati mereka dan mulai meneriakkan ucapan-ucapan rasis penuh kebencian, seperti meminta mereka keluar dari Amerika Serikat dan kembali ke Arab Saudi, dan meminta mereka untuk bunuh diri. Destinee kemudian mengatakan bahwa temannya yang berhijab adalah seorang Muslim, tetapi dirinya bukan Muslim.

Dua gadis tersebut tentu saja ketakutan dan memutuskan untuk pergi ke bagian belakang kereta, saat itulah ada orang asing yang menolongnya. Para penyelamat berjibaku dengan Jeremy yang mulai menusuk orang-orang. Jeremy berusaha kabur, tetapi para penumpang lain mengejarnya.

Foto: sfgate.com

Dua korban yang meninggal dalam peristiwa menegangkan tersebut adalah Ricky John Best (53), seorang veteran, dan Taliesin Myrddin Namkai Mache (23), seorang karyawan firma konsultan.

Foto: pix11com

Foto: kptv.com

Sementara seorang korban lain bernama Micah Fletcher, meskipun mendapatkan luka yang cukup serius, tetapi dokter masih mampu menyelamatkan nyawanya.

Foto: yahoo.com

Meskipun FBI mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari serangan ujaran kebencian. Namun tindakan Jeremy ini bukanlah yang pertama kali. Harian Portland Mercury pernah memuat artikel yang memberitakan bahwa Jeremy pernah muncul di sebuah parade free speech pada akhir April lalu sambil membawa tongkat baseball, dan mulai mengonfrontasi peserta parade. Tongkat itu pun akhirnya disita oleh polisi. Dalam artikel itu pun terdapat video yang merekam seorang Jeremy, dengan rantai logam di lehernya, dan bendera Amerika Serikat yang membungkus tubuhnya, berteriak “Aku adalah nihilis! Ini adalah tempatku!”. Sementara dalam laman media sosialnya, Jeremy menunjukkan ketertarikan dan dukungannya pada Nazi dan kekerasan.

Terbukti, tidak semua pahlawan mengenakan kostum dan memiliki kekuatan super.

Sumber: ABCNews

Must Read

Related Articles