OUR NETWORK

Wall’s Ajak Memahami Kebahagiaan Sejak Dini Melalui The Happiness Project

Dalam memperingati Hari Kebahagiaan Sedunia 2022 yang dirayakan pada 20 Maret, Wall’s meluncurkan The Happiness Project. Program ini ditujukan untuk mengedukasi pentingnya memahami arti kebahagiaan. The Happiness Project menargetkan anak-anak usia 8-14 tahun dengan menerapkan 5 kunci kebahagiaan di dalam tumbuh kembang anak.

Bernardus Rendita Kusumo, Senior Brand Manager Wall’s menjelaskan, “Wall’s percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan purpose atau tujuan mulia Wall’s untuk membuat #SemuaJadiHappy. Namun, faktanya 80% masyarakat Indonesia masih memandang kebahagiaan sebagai sesuatu yang sifatnya materialistis. Padahal kebahagiaan itu dapat hadir dalam kehidupan kita dengan cara yang begitu sederhana.” 

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Personal Growth ditemukan bahwa, aspek-aspek yang berkontribusi terhadap kebahagiaan seseorang.

Aspek tersebut meliputi; 90,4% memiliki rumah bagus, 83% kekayaan finansial, dan 66,2% prestasi akademik maupun profesional. The Happiness Project mendefinisikan arti kebahagiaan dengan manfaat positif jika diterapkan dan dibangun sejak dini. Sepanjang tahun 2022, Wall’s akan menjangkau 100.000 anak Indonesia untuk berpartisipasi dalam program ini. Nantinya para guru akan dibekali dengan pelatihan modul sehingga dapat diimplementasikan kepada anak-anak di sekolah (train the trainers). Dalam The Happiness Project, Wall’s bermitra dengan rekan global Project Everyone, serta didukung oleh Personal Growth dan LSM Bina Masyarakat Peduli.

Wall’s Ajak Memahami Kebahagiaan Sejak Dini Melalui The Happiness Project

Menanggapi survei tersebut Ratih Ibrahim, M.M, Psikolog Klinis & CEO Personal Growth menyampaikan, “Kebahagiaan yang kerap dimaknai manusia umumnya selalu bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistik. Padahal, kebahagiaan yang sesungguhnya datang dari bagaimana manusia memaknai hidup dan nilai-nilai yang dijunjung, serta mengupayakannya dalam keseharian. Kebahagiaan memang bisa saja hadir dari prestasi akademis, kemapanan finansial, atau jabatan. Namun, adanya pandangan bahwa kebahagiaan hanya bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistis tersebut justru dapat menyebabkan seseorang merasa kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit atau bahkan mustahil dicapai.”

Program ini turut disambut baik oleh ​​Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Melalui kata sambutannya, ia menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan yang selama ini dikembangkan. “Kemendikbudristek mengapresiasi bagaimana Wall’s melalui ‘The Happiness Prohect’ telah menyiapkan berbagai moduk untuk mengajak keluarga Indonesia menerapkan 5 kunci kebahagiaan di dalam pola asuh tumbuh kembang anak, sehingga 100.000 anak di Indonesia dapat menemukan arti kebahagiaan sesungguhnya.”

Di dalam The Happiness Project terdapat 5 Kunci Kebahagiaan yang menjadi acuan untuk membangun kebahagiaan.

Kunci tersebut yaitu Berteman, Bergerak, Bersyukur, Berbuat Baik, dan Berkreasi. Nantinya kunci kebahagiaan ini akan diimplementasikan ke dalam lima modul yaitu Menemukan Kebahagiaan, #SemuaJadiHappy Challenge, Merancang Happiness Project, Duta Happiness, dan #SemuaJadiHappy Festival.

Nana Mirdad, ibu dari dua anak yang aktif berbagi aktivitas bersama keluarganya mengaku senang dengan modul yang dihadirkan. “Bersyukur dan berteman yang merupakan bagian dari 5 Kunci Kebahagiaan adalah hal-hal yang selama ini aku ajarkan dan terapkan kepada anakku.” Menurut Nana aktivitas ini menjadi momen bonding baginya dan sang anak.

“Masyarakat dapat turut berpartisipasi di The Happiness Project dengan mengakses tautan berikut thehappinessprojectid.com. Mari bersama kita maknai kebahagiaan sesungguhnya dan mewujudkan Indonesia yang lebih happy,” tutup Rendi.

Must Read

Related Articles