OUR NETWORK

Bayer dan YKI Ajak Masyarakat Meningkatkan Kesadaran Terhadap Efek Samping Obat

Selain sebagai Hari Palang Merah Indonesia, 17 September juga diperingati sebagai Patient Safety Day, Ladies. Di hari yang diperingati di seluruh dunia ini, Bayer dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mendukung dan melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelaporan efek samping obat.

Yep, jadi selama ini dalam mengonsumsi obat, Ladies pasti perhatikan kemasan obatnya kan? Nah, di situ pasti tercantum efek samping yang mungkin kamu rasakan setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut. Tapi, seringnya, efek itu nggak muncul. Terus gimana dong kalau ternyata kamu merasakan efek sampingnya? Mau lapor ke mana? Nah, ini dia yang sedang diupayakan oleh Bayer dan YKI.

Menurut Angel Michael Evangelista, Presiden Direktur Bayer Indonesia, Bayer berkomitmen menghasilkan obat-obatan baik resep maupun non-resep yang berkualitas tinggi dan aman. Bayer juga memiliki tim Pharmacovigilance yang bertugas mendeteksi pola efek samping dari obat-obatan yang digunakan pasien. “Salah satu langkah kunci dalam memastikan deteksi dini sinyal keselamatan tersebut adalah melalui pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD). Untuk memberikan akses pelaporan efek samping obat Bayer, kami sediakan Safe Track yang dapat diakses secara online.”

Bayer dan YKI Ajak Masyarakat Meningkatkan Kesadaran Terhadap Efek Samping Obat
Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP 1 via Eugenia Communications

Pengetahuan masyarakat mengenai pelaporan efek samping obat sangat penting, khususnya terkait dengan pasien kanker. Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) memberikan penjelasannya dalam webinar pagi ini. Selain melakukan segala langkah untuk mengutamakan keselamatan pasien, sangat penting juga bagi pasien untuk segera melaporkan ke dokter jika terjadi efek samping setelah menggunakan obat tertentu. Dokter diminta dapat memberikan masukan apalbila diperlukan perawatan medis tertentu atau mengubah obat jika harus menjalani perawatan lainnya.

Secara umum, efek samping obat secara umum yang dapat terjadi pada pasien kanker adalah mual, pusing, bibir pecah, dan kelelahan.

Karenanya pasien disarankan untuk memahami pengobatan yang dijalankan, termasuk dengan efek samping yang bisa atau mungkin terjadi. Selain itu juga disarankan untuk menyesuaikan perubahan gaya hidup dan pola makan yang sesuai demi meminimalisir efek samping pengobatan. Dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD, KHOM, Ketua YKI Cabang Jawa Tengah menjelaskan, “Efek samping dapat terjadi selama masa pengobatan, mulai dari yang ringan sampai berat. Sebaiknya pasien dan keluarga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terkait efek samping yang bisa atau mungkin terjadi selama pengobatan.” Pasien, keluarga, atau perawat pasien diminta melaporkan ke dokter bila terjadi efek samping, agar mendapat penanganan yang tepat.

Lebih jauh tentang pelaporan efek samping dan manfaatnya bagi pasien dan konsumen di Indonesia, dr. Jarir At Thobari, D. Pharm., PhD, Ketua International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia memberikan penjelasan. “Peran masyarakat sangat penting untuk turut aktif dalam memantau dan melaporkan efek samping obat-obatan yang tengah dikonsumsi. Dengan pelaporan yang ada, tentu saja akan membantu untuk menentukan tindak lanjut terhadap obat-obatan tersebut. ISoP Indonesia sebagai organisasi ilmia independen berkomitmen dalam memajukan sistem Farmakovigilans di Indonesia, salah satunya dengan secara terus-menerus melakukan sosialisasi tentang pentingnya pelaporan efek samping obat baik untuk masyarakat, industri farmasi, dan professional kesehatan.”

Bayer dan YKI Ajak Masyarakat Meningkatkan Kesadaran Terhadap Efek Samping Obat
dr. Dewi Muliatin Santoso 1 via Eugenia Communications

Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Dept. Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia menjelaskan kehadiran Safe Track. Ini adalah salah satu bukti komitmen Bayer yang memprioritaskan keselamatan dan keamanan pasien pengguna produk Bayer. Platform ini agar dapat digunakan dengan mudah oleh pasien dan keluarganya.

Lebih jauh dr Dewi menuturkan, “Tim farmakovigilans Bayer terus mengumpulkan data, menganalisis, dan mempelajari pola efek samping dari obat-obatan.” Nantinya setelah penilaian, akan diputuskan tindakan apa yang harus diambil untuk meminimalkan efek samping jika memungkinkan. Selain pasien, keluarga pasien maupun perawat atau caregiver dihimbau untuk sadar akan pentingnya pelaporan efek samping sehingga dapat terus dievaluasi terhadap proses pengobatan pasien.

Nah, itu tadi komitmen Bayer dan YKI di Patient Safety Day tahun 2020 ini. Memang, selain mengonsumsi obat-obatan yang sesuai, kita juga harus paham dengan efek samping yang mungkin ditimbulkan ya, Ladies.

Must Read

Related Articles