Pengangguran sampai saat ini masih menjadi momok tersendiri bagi bangsa Indonesia, apalagi saat pandemi angkanya semakin meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) periode Februari 2020 dan Februari 2021, angka pengangguran usia 20-24 tahun meningkat dari tahun lalu.
Allianz Indonesia menggandeng SOS Children’s Villages Indonesia untuk menyelenggarakan program ‘We are The Future 2021’. Program ini memberi dukungan pendidikan serta pelatihan untuk mengurangi pengangguran. Diharapkan, anak muda memiliki skill yang bagus untuk bekerja supaya mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.
Program tersebut merupakan lanjutan dari tahun 2020, yang pertama kali diinisiasi oleh SOS Children’s Village Semarang.
Di tahun pertama ada total 63 sukarelawan dari Allianz Indonesia di manaterdapat ekspatriat yang mengajar banyak hal. Misalnya kelas ketahanan diri serta Bahasa Inggris yang jumlah remajanya mencapai 126 anak setiap minggunya. Target yang disasar dari program ini adalah anak-anak SMA/SMK yang akan diberi pelatihan kewirausahaan serta business management.
“Pandemi COVID-19 memberi dampak besar pada model-model usaha khususnya kecil, menengah dan start-up. Namun, situasi ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk berkembang. Melihat potensi ini, kami mengajak dan mendukung para anak muda di SOS Children’s Villages untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka demi memanfaatkan peluang usaha tersebut,” ujar Arini Bachtiar, Head of Corporate Events and CSR, Allianz Life Indonesia. Arini menyebutkan 2021 merupakan tahun kelima kolaborasi ini berlangsung. “Kami berharap kerjasama ini dapat memberi dampak luas tidak hanya untuk masa depan anak-anak muda tetapi juga lingkungan di sekitar mereka,” tutup Arini.
Sejauh ini, sudah ada enam jenis usaha yang terbentuk dan turut masuk dalam kompetisi Perintisan Usaha Remaja tahun 2021, mereka adalah:
- Vems Thrift Store yang didirikan oleh 4 remaja putri dan menjual baju thrift pilihan dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin.
- Ada Resik yang didirikan oleh 3 remaja putra. Resik memproduksi dan menjual sabun cuci untuk piring dan pakaian yang 90% ramah lingkungan.
- Ada Ngepotz didirikan oleh 4 remaja putri yang memproduksi dan menjual es krim pot yang menyasar pasar anak muda.
- Ada Yaminki yang didirikan oleh 6 remaja putri yang memproduksi dan menjual mie yamin yang terjangkau, lezat dan porsi yang pas dan menyasar pasar masyarakat luas.
- Ada NSB Store yang menjual baju thrift pilihan dengan model terkini dan kualitas pilihan yang didirikan oleh 3 remaja putra.
- Terakhir, ada Es Kul-Kul yang didirikan oleh 2 remaja putri dan 1 remaja putra yang memproduksi dan menjual es krim stik dan dipasarkan di sekitar SOS Children’s Villages Semarang.
Secara ringkasnya, pada tahap awal para remaja di kelompok usaha diberikan modal Rp3-4 juta, lengkap dengan pelatihan dan pendampingan usaha. Nantinya, di akhir program Kompetisi Perintisan Usaha Remaja diadakan untuk memotivasi, hadiahnya uang tunai sampai dengan tambahan modal.
Dari penjurian yang dilangsungkan di penghujung tahun 2021, juara pertamanya diraih oleh Yaminki.
Lalu, diikuti oleh kelompok usaha Vems dan NSB Store sebagai juara kedua dan ketiga. Total hadiah uang tunai sebesar Rp5.000.000 diberikan kepada ketiga kelompok usaha yang menang dan akan digunakan untuk membantu mengembangkan usaha yang telah digeluti. Selain itu, kelompok usaha lainnya turut mendapatkan apresiasi hadiah voucher sebagai penyemangat untuk terus merintis usaha.
Terkait program tersebut, Gregor Hadi Nitihardjo, selaku National Director SOS Children’s Villages menyebutkan jika ‘We are The Future’ tidak hanya latihan. Kegiatan ini membentuk karakter guna menguatkan remaja supaya bisa dapatkan masa depan yang cerah. Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages Indonesia masih akan meneruskan kerjasama di tahun 2022. Keduanya akan terus menelurkan berbagai program demi masa depan yang lebih cerah untuk anak muda.