Batavia Madrigal Singers (BMS) adalah grup paduan suara Indonesia yang konsisten mengukir berbagai prestasi di mancanegara. Salah satunya menjadi pemenang kompetisi paduan suara tersulit di dunia, 31 st European Grand Prix for Choral Singing di Tours, Perancis pada tahun 2022 silam. Kali ini BMS kembali memberi kabar gembira. Mereka mendapat undangan terhormat untuk tampil mewakili Indonesia di acara World Symposium on Choral Music (WSCM) 2023 di Istanbul, Turki pada tanggal 26–27 April mendatang.
Kabar ini disampaikan dalam acara Ramadan Iftar dan Media Update pada Selasa (12/4) petang di Balai Kertanegara, Jakarta.
World Symposium on Choral Music (WSCM) adalah acara bergengsi dalam dunia paduan suara internasional. Acara ini juga merupakan simposium paduan suara pertama di dunia yang diadakan 3 tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM). Simposium ini berlangsung selama 1 minggu, terdiri dari pertunjukkan, seminar, lokakarya dan sesi membaca paduan suara. Tidak sembarangan, WSCM mengharuskan pesertanya memberikan proposal program bernyanyi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Tahun ini terdapat 11 proposal yang terpilih dari 72 proposal yang diajukan dari berbagai negara. BMS menjadi satu-satunya paduan suara dari Indonesia yang terpilih untuk terundang tampil di acara WSCM tahun ini di depan kurang lebih 16.000 penonton internasional.
Tema dari WSCM tahun ini adalah “Changing Horizon” yang diharapkan dapat memperkenalkan sebanyak mungkin tradisi bernyanyi dari seluruh dunia. “Kami sangat bangga terundang untuk mewakili Indonesia dalam acara WSCM 2023 di Turki. Kami mengajukan proposal tentang budaya Indonesia yang diwujudkan dalam lagu-lagu yang didominasi oleh karya regional yang dalam hal ini Indonesia dan Asia,” tutur Avip Priatna, pendiri dan direktur musik Batavia Madrigal Singers (BMS), sekaligus konduktor dari BMS.
Dengan tema tersebut, BMS akan membawakan beberapa lagu untuk menggambarkan kepercayaan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi pendamping dalam menjalani kehidupan.
Kepercayaan ini diwakili melalui lagu “Gayatri”, “Ave Maria”, “Petrus”, “Di Ambang Batas”, dan “De Profundis”. Selain itu BMS juga akan membawakan lagu “He Vuelto Al Mar”. Lagu ini melambangkan seorang umat yang berlutut dan mengakui dosa-dosanya di tengah kebisuan laut. Keindahan Indonesia akan digambarkan melalui lagu “Bungong Jeumpa” yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang ingin mengeksplorasinya. Bangsa Indonesia juga terkenal ramah dan gemar bercaanda. Untuk menggambarkannya, lagu “I Love You / What A Wonderful World, “Der Frühlingswind (Harukaze)”, dan “Pal So Seong” menjadi pilihan. Terakhir, untuk menggambarkan kegigihan bangsa Indonesia untuk terus maju berbekal kekuatan, kekhasan, dan keunikannya, BMS akan membawakan lagu “Hentakan Jiwa”.
Sama-sama diselenggarakan di Turki, selain tampil di WSCM, BMS juga akan memenuhi undangan untuk tampil di 37th International Ankara Music Festival pada tanggal 28 April 2023. International Ankara Music Festival merupakan acara Internasional terlama yang telah berlangsung selama 36 tahun. Festival ini akan menghadirkan 355 artis dan ansambel dari 13 negara. “Kami akan memberangkatkan 44 orang penyanyi dan 1 orang pianis untuk tampil di kedua acara ini. Semoga semuanya lancar dan BMS bisa tampil totalitas sehingga usaha kami untuk terus menerus memperkenalkan dan membawa nama harum Indonesia bisa tercapai,” tutup Avip Priatna.
Good luck, Batavia Madrigal Singers!