OUR NETWORK

Pelajaran yang Dapat Diambil Dari Mendaki Gunung

Mendaki gunung bukan perkara mudah. Banyak medan terjal harus dilalui, selain itu kemungkinan bertemu dengan hewan liar sangat tinggi. Potensi mengalami kedinginan hebat karena suhu sangat rendah dan terserang hipotermia sehingga menyebabkan kematian juga bisa terjadi.

Melihat semua itu terbersit satu pertanyaan dalam benak kamu, “Mengapa orang suka mendaki gunung?” Sudah tahu banyak risiko di depan mata bahkan, bisa merenggut nyawa. Apalagi, kalau tanpa sengaja melanggar mitos dan pantangan, masih saja mereka berbondong-bondong pergi ke puncak.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebenarnya hanya ada satu jawaban. Cobalah mendaki gunung, bagaimana rasanya? Apakah jadi ketagihan atau sudah cukup sekali saja? Pasti ketagihan rasanya ingin lagi dan lagi.

Mengapa bisa demikian? Dalam pendakian kamu akan belajar banyak hal. Ingat, setiap manusia pasti menyukai sesuatu yang baru dan tantangan. Walaupun sudah naik gunung yang sama. Namun, cerita dan pelajarannya pasti berbeda.

Baca juga: Kulit Tetap Cantik Setelah Mendaki Gunung? Inti Tipsnya di Sini!

Contohnya, saat naik pertama cuaca cerah dan bagus jadi tidak ada masalah. Tetapi, untuk kedua kalinya ternyata hujan lebat datang. Kondisinya semakin sulit dan licin. Kamu harus hati-hati serta perhatikan benar langkahnya. Ketelitian serta kejelian dibutuhkan di sini.

Apakah hanya itu saja pelajaran yang didapatkan? Rasanya tidak masih banyak lagi ilmu yang harus kamu pahami dan dijadikan sebagai sebuah perenungan. Coba simak penjelasan singkat di bawah ini.

Mendaki gunung mengajarkan kamu mengatasi masalah

Harus diketahui bahwa, alam akan mengajarkan kamu segalanya. Misalnya untuk bertahan hidup dengan bekal yang minim. Saat bekal tersebut ternyata habis sebelum waktunya, beberapa pendaki sering menggunakan tanaman yang ada disekitarnya untuk dijadikan makanan.

Dengan ilustrasi tersebut secara tidak langsung para pendaki sudah mampu menguasai problem solving. Dalam kehidupan dan pekerjaan, bisa mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah lainnya sangat dibutuhkan.

Bukan hanya problem solving saja, pendakian juga membuatmu mengetahui bahwa, sesulit apapun keadaan tersebut kamu bisa mengatasinya dengan mudah. Hal ini bisa terjadi karena, adanya semangat juang yang tinggi dan pola pikir pasti bisa.

Contohnya, saat seseorang mampu mencapai Puncak Mahameru yang terkenal sangat sulit dan suhunya di bawah 0 derajat. Secara kasat mata itu adalah sesuatu yang sangat sulit. Tetapi, mereka bisa karena tekad tersebut.

Mendaki gunung mengajarkan kamu menghargai sesuatu

Mungkin, selama ini kamu tidak menghargai makanan dan minuman sama sekali. Tidak pernah dihabiskan dan dibuang begitu saja. Apakah sikap seperti ini bisa dilakukan saat pergi ke gunung?

Jawabannya pasti tidak karena mereka membutuhkan satu butir nasi untuk bertahan hidup. Andai saja terjadi badai sehingga, sulit untuk melanjutkan pendakian. Bekal ternyata sudah habis. Bagaimana, kondisinya berkebalikan saat berada di rumah bukan?

Mendaki gunung menumbuhkan rasa kekeluargaan dan solidaritas

Jika selama ini kamu sombong dan tidak membutuhkan orang lain. Maka, cobalah melakukan pendakian sendiri. Bisa atau tidak menuju ke puncaknya? Pasti terasa sulit bukan? Berbeda kalau dilakukan banyak orang dan saling menolong.

Kondisi tersebut akan menumbuhkan rasa kekeluargaan serta solidaritas. Karena bertambahnya teman saat naik gunung itu menyenangkan. Lagipula, setiap orang juga membutuhkan orang lain. Bisa jadi, naik ke puncak gunung, melihat sunrise, sunset, dan bintang di malam hari mengembalikan kamu ke kodrat manusia seutuhnya. Bukan saling mencaci tetapi, menyemangati satu sama lain. Bukan mencoba jadi yang terbaik dan saling menyalahkan. Tetapi, belajar sabar dan membantu mencapai tujuan.

Semua ini hanya bisa ditempuh saat kamu mendaki gunung saja. Jadi, temukan pelajaranmu sendiri dengan kembali ke alam.

Must Read

Related Articles