Produk iPod menjadi gadget yang disukai oleh hampir seluruh penduduk dunia. Mereka seakan tidak peduli dengan harga tinggi, karena apa yang diberikan memang layak untuk selalu dinanti. Keberadaannya sendiri membuat nama Apple melambung tinggi. Sayangnya, beberapa pekan lalu terdengar kabar bahwa, perusahaan dengan logo apel terpotong tersebut memutuskan untuk menghentikan produksi MP3 tersebut yang sangat populer di tahun 2000-an.
Kondisi tersebut memang tidak mengherankan, semua orang mulai berpindah ke smartphone. Apalagi, saat ini ada banyak aplikasi streaming yang mampu menghadirkan berbagai macam lagu tanpa perlu repot menyimpannya dulu baru dipindah.
Keadaan ini yang membuat gagdet tersebut semakin tergerus, dan akhirnya dinonaktifkan dari pasar. Walau begitu, iPod menjadi jejak sejarah unik bagi pencinta musik di seluruh dunia. Nah, Ladies sudah tahu beberapa fakta menarik tentang iPod ini belum?
Sejarah penemu produk iPod
Sampai sekarang mungkin Anda bertanya-tanya mengenai iPod ini. Siapa yang menemukannya dan terinspirasi dari mana penamaan tersebut? Baiklah pertanyaan itu akan dijawab satu per satu dimulai dari penemunya dulu.
Namanya adalah Anthony M. Fadell pada tahun 1990. Dia adalah seorang pengembang TI yang mempunyai sebuah ide ketika sedang bermain ski. Di mana ada sebuah keinginan menghubungkan antara internet dengan music portable.
Idenya tersebut sebenarnya cukup bagus, sayangnya apa yang disampaikan tidak cukup membuat perusahaan besar menerima proposalnya. Akhirnya di tahun 2001, impian itu diterima oleh Apple dan Anthony bekerja disana.
Sayangnya, pada tahun 2008 dia keluar dari perusahaan. Sementara untuk nama produk iPod ini sendiri sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh Vinnie Chieco. Saat iklan dia menyebutnya dengan sebutan pod terinspirasi dari sebuah kapal induk luar angkasa dalam film 2001: A Space Oddyssey.
Kapasitas penyimpanan yang terus meningkat
Produk iPod ini sendiri memang cukup mengesankan pada masa kejayaannya. Mereka mengandalkan kualitas serta area penyimpanan yang cukup luas. Pada dua generasi awal Apple masih memberikan kapasitas sedikit.
Tetapi di tahun 2003 ketika gadget ini hadir di genarasi ketiga, baru perusahaan memberikan pilihan dan keleluasaan. Untuk penyimpanannya sendiri bisa mencapai 40 GB, bahkan untuk menyimpan lagu bisa mencapai ratusan saja.
Pertama kali hanya sanggup 1.000 saja, kemudian meningkat menjadi 10 ribu hingga akhirnya menempuh 10 juta lagu. Sungguh pencapaian yang luar biasa, hal tersebut tidak lepas dari antusiasme pengguna terhadap produk iPod ini.
Di sisi lain kebutuhan orang agar bisa menyimpan lebih banyak lagu juga menjadi perhatian khusus dari pihak apple. Satu poin yang tidak akan pernah bisa dilupakan adalah berbagai jenis serta bentuknya.
Beragam varian iPod
Salah satu rahasia kesuksesan dari produk ini sendiri berasal dari varian yang coba dihadirkan ke pelanggan. Mereka selalu mencoba beberapa hal baru agar pengguna tidak bosan karena hanya itu-itu saja. Menariknya strategi marketing tersebut berhasil sehingga membuatnya selalu laku. Bahkan, mereka juga mengembangkan aksesoris sebagai tambahan agar gadget tersebut semakin unik dan menarik.
Perkembangannya juga bisa dilihat ketika mereka mampu melakukan sinkronisasi dengan berbagai macam perangkat dirumah. Tidak heran bila, kegunaannya waktu itu sudah sedikit beralih fungsi. Selain itu fasilitasnya juga ditambah, awal mula hanya bisa untuk musik kemudian dikembangkan olahraga, speaker stereo kapasitas baterai dan masih banyak lagi. Hal ini sengaja dirancang demi memenuhi kebutuhan para pelanggan, agar tidak pernah bosan dengan gadget tersebut.
Selain itu layanan interface juga sudah dibuat sedemikian rupa agar ramah terhadap pengguna. Sayang, ketika smartphone hadir dengan konsep baru untuk semuanya. Dari sinilah penjualannya mulai menurun. Apple sendiri sudah berupaya maksimal menyelamatkan produknya. Sayang, kecanggihan smartphone sulit untuk ditandingi hingga akhirnya, kabar menyedihkan tersebut akhirnya terdengar. Harus diakui bahwa produl iPod ini memberikan kenyamanan dalam mendengarkan musik. Sayangnya, mereka belum bisa mengikuti perkembangan zaman yang menuntut semuanya serba cepat dan pintar tanpa harus rumit.