Medan memiliki salah satu tempat wisata terkenal yang disebut Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Pemilik tempat ini adalah Lo Tham Muk, seorang pecinta reptil yang menjadikan hobinya sebagai bisnis yang sukses.
Terletak di Jalan Bunga Raya II, Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Penangkaran Buaya Asam Kumbang memiliki sejarah yang asyik dan menawarkan berbagai hal menarik bagi pengunjung.
Penangkaran Buaya Asam Kumbang Terbesar di Asia Tenggara
Tempat wisata ini merupakan penangkaran buaya terbesar di Asia Tenggara, dengan luas mencapai 2 hektare dan lebih dari 2800 ekor buaya. Ada dua jenis buaya yang dapat ditemui di tempat wisata ini, yaitu buaya Muara dan buaya Sinyulung.
Pengunjung dapat melihat berbagai ukuran hewan tersebut, mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Salah satu daya tarik utamanya adalah keberadaan buaya tertua sampai saat ini kurang lebih berusia 60 tahun, dengan panjang mencapai 5-6 meter.
Penangkaran Buaya Asam Kumbang seluas 2 hektare ini dikelola secara pribadi oleh keluarga Lo Tham Muk, tanpa bantuan dari pemerintah atau pihak manapun. Setiap hari, pemilik penangkaran ini menghabiskan dana sekitar Rp500 ribu untuk makanan hewan-hewan yang ada di dalamnya.
Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi keluarga tersebut dalam menjaga dan merawat buaya-buaya di penangkaran sangatlah bagus. Bisa dikatakan lebih dari sekedar suka, mungkin sudah sampai di jatuh cinta.
Awalnya Berawal dari Hobi, Kini Menjadi Tempat Wisata
Awalnya, Lo Tham Muk mulai memelihara buaya setelah menerima beberapa ekor sebagai hadiah dari temannya. Dia memulai dengan memelihara 12 ekor di lingkungan perkotaan Medan.
Namun, seiring berjalannya waktu, buaya-buaya tersebut semakin besar, sehingga dia memutuskan untuk pindah ke Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, dan membangun Penangkaran Buaya Asam Kumbang seluas 2 hektare sekaligus mengembangbiakkan buaya-buaya tersebut.
Selain buaya, keluarga Lo Tham Muk juga memelihara hewan reptil lainnya, termasuk tiga ekor ular python raksasa dengan panjang sekitar 6-7 meter dan bobot sekitar 300 kg. Selain itu, di penangkaran ini juga terdapat berbagai hewan lain seperti monyet, kura-kura, burung bangau, ayam, anjing, dan lintah.
Pengunjung dapat melihat dan berinteraksi dengan berbagai hewan tersebut. Pemandangan di Kolam Penangkaran Buaya Asam Kumbang juga sangat menarik. Kolam tersebut dihiasi oleh ratusan burung bangau putih yang berada di atasnya.
Suasana Penangkaran yang Menyenangkan
Suasana sore hingga malam hari di Penangkaran Buaya Asam Kumbang menjadi lebih indah dengan adanya suara kicauan burung dan cahaya warna putih yang menghiasi kolam buaya, rasanya malas pulang.
Bagi para pengunjung yang tertarik untuk mengunjungi Penangkaran Buaya Asam Kumbang, tempat ini memiliki beberapa kelebihan yang menarik. Lokasinya mudah diakses dan hanya berjarak sekitar 10 km atau sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Medan.
Harga tiket masuk ke halaman buaya Medan juga tergolong murah, hanya Rp6.000 per orang. Pengunjung juga diperbolehkan untuk mengambil foto atau berselfie bersama dengan buaya dan hewan reptil lainnya.
Tidak perlu khawatir, selama proses pemotretan, terdapat pawang yang telah terlatih untuk memastikan keselamatan pengunjung. Namun, untuk mendapatkan foto bersama buaya, kamu akan dikenakan biaya sebesar Rp50.000 ribu.
Jam buka penangkaran ini dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pengunjung dapat menghabiskan waktu di sana untuk menjelajahi dan mengamati kehidupan buaya serta hewan-hewan lainnya yang ada di penangkaran.
Dengan berbagai daya tarik dan keunikan yang dimiliki, Penangkaran Buaya Asam Kumbang menjadi tempat wisata yang populer di Medan. Bagi pecinta reptil dan pengunjung yang ingin mengalami petualangan yang berbeda, tempat ini menjadi pilihan yang menarik.