Sumatra Barat salah satu provinsi yang mempunyai berbagai macam keindahan alam, budaya, sampai dengan kulinernya. Panoramanya memang menawan, siapa saja pasti setuju bila tempat tersebut menjadi kawasan terindah di Indonesia, terlebih bila kamu berkunjung ke Janjang Seribu atau Koto Gadang.
Berkunjung ke sini adalah sebuah kewajiban, bukan hanya memberikan pengalaman luar biasa. Tetapi, sulit sekali untuk melupakannya, tidak heran bila banyak wisatawan mencoba menyempatkan waktu untuk datang dan merasakannya secara langsung.
Mengenali Janjang Seribu atau Koto Gadang
Janjang Koto Gadang merupakan destinasi wisata yang memukau dengan panjang sekitar 780 meter, menyerupai tembok besar Cina yang terkenal. Meskipun tidak sepanjang “The Great Wall” aslinya, objek wisata ini tetap menawarkan pesona luar biasa.
Wisatawan bisa menjelajahi jalur ini dengan waktu tempuh sekitar 15-30 menit berjalan kaki. Udaranya sangat sejuk dan nyaman, nuansa inilah yang sulit untuk move on. Rasanya masih ingin disini lama-lama.
Terletak di lembah Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang membentang dari Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto (IV Koto), Kabupaten Agam, hingga masuk ke Kota Bukittinggi. Akses ke tempat ini dapat dipilih melalui dua pintu masuk: pintu Gua Jepang memiliki jalur turunan yang mudah, atau rute Ngarai Sianok memiliki jalur berkelok dan sempit.
Pengalaman Unik Tanpa Biaya Tiket Masuk
Salah satu hal menarik dari Janjang seribu adalah pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Tempat ini menyediakan pengalaman berwisata yang terjangkau, hanya memerlukan pembayaran biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Objek wisata ini juga buka selama 24 jam penuh setiap hari, memberi kesempatan bagi semua wisatawan untuk menikmati keindahannya tanpa putus. Karena pesonanya yang mengesankan ini kamu harus datang dan mencoba sensasinya.
Saat berjalan di Janjang Koto Gadang, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan luar biasa dari Ngarai Sianok. Tembok temboknya yang menyerupai “The Great Wall” memberikan nuansa yang unik dan spektakuler.
Meskipun tidak setinggi atau sepanjang aslinya, dinding atas yang memiliki tinggi sekitar 1 meter dan lebar sekitar 2 meter, cukup untuk tiga orang berjalan beriringan.
Keberagaman kecuraman jalur juga menjadi daya tarik tersendiri. Ada jalur landai hingga yang curam, menambah tantangan dan sensasi tersendiri bagi para pengunjung. Pengelola telah menyediakan beberapa titik istirahat di sepanjang perjalanan, memungkinkan wisatawan untuk mengisi ulang energi dan menikmati pemandangan serta udara segar.
Jejak Sejarah dan Keberanian
Janjang Seribu telah ada sejak masa kolonial Belanda, awalnya digunakan sebagai jalur penghubung antara dua Nagari, yaitu Nagari Koto Gadang dan Nagari Ngarai. Dahulu, jalur ini memiliki sebutan Janjang Batuang karena terbuat dari tanah dengan penopang bambu.
Dalam perjalanan sejarahnya, Janjang Koto Gadang menjadi saksi perjuangan masyarakat dalam saling membantu dan mengantarkan logistik antar daerah. Meski melelahkan dengan ratusan anak tangga yang harus diatasi, pengalaman ini terbayar lunas dengan panorama hijau yang menakjubkan, udara sejuk, serta mungkin beruntung bertemu satwa liar seperti kera ekor panjang yang sering muncul.
Jalan-jalan ke Sumatra Barat tidak akan lengkap tanpa mengunjungi objek wisata ini. Destinasi yang menghadirkan pengalaman unik, menggabungkan pesona alam dengan sejarah yang kaya. Dengan panjang sekitar 780 meter, kawasan ini menawarkan pemandangan indah Ngarai Sianok dengan bentuk menyerupai tembok besar Cina.
Meskipun tidak sepanjang aslinya, Janjang Seribu memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang berani menaklukkan anak tangga dan menikmati keindahan alam Sumatra Barat. Bagaimana sudah siap berkunjung pada saat libur nanti?