Candi Singosari menjadi objek wisata sejarah yang cukup menarik untuk dikunjungi. Pesonanya memang mampu memikat para pengunjungnya, terutama soal keindahan arsitekturnya yang masih memukau sampai saat ini.
Banyak orang sengaja datang ke kawasan wisata ini untuk merasakan aura sejarah dan mengabadikannya dalam foto-foto yang eksotis. Jadi sebelum pergi ke sini siapkan semua amunisi, terutama kamera, agar mudah mengabadikannya.
Menjadi Peninggalan Terakhir dari Kerajaan Singasari
Candi Singosari dibangun sekitar tahun 1300 Masehi sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari yang pada akhirnya gugur akibat pengkhianatan dan pemberontakan anak buahnya, Jayakatwang.
Meskipun Kerajaan ini pernah menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia, Candi ini menjadi satu-satunya peninggalan bangunan yang berhasil ditemukan, membuatnya terkenal sampai saat ini.
Candi ini memiliki fakta unik bahwa pembangunan sebenarnya belum selesai atau setengah jadi. Berbagai arca kecil, seperti menyerupai bentuk Durga dan Lembu Nandini, terlihat belum selesai dibuat.
Pembangunan candi terhenti secara tiba-tiba karena pemberontakan yang mengakhiri masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kondisi pemberontakan membuat suasana di istana kacau balau, mengakhiri masa kejayaan Kerajaan Singosari dan menyebabkan pembangunan candi tak dilanjutkan.
Candi Singosari menurut sejarahnya ditemukan oleh seorang Belanda bernama Nicolaus Engelhard pada tahun 1803. Nicolaus, bukanlah seorang arkeolog melainkan seorang Gubernur Pantai Timur Laut Jawa, menemukan reruntuhan candi saat menggali gundukan besar.
Keunikan ini menunjukkan peran orang Belanda dalam menggali dan mendokumentasikan sejarah Indonesia. Mereka begitu semangat dan mencoba melestarikan peninggalan tersebut untuk masa depan.
Pesona Candi yang Menawan
Candi Singosari memiliki banyak julukan selain nama utamanya. Julukan seperti Ungkup, Menara, dan Renggo juga digunakan untuk merujuk pada keindahan dan sejarah bangunan kuno ini.
Nama-nama tersebut mencerminkan kondisi atau persepsi masyarakat terhadap candi pada masa tertentu. Panorama yang mengesankan ini membuat banyak wisatawan selalu datang berkunjung silih berganti.
Meskipun ukuran candi tidak terlalu besar, patung penjaga di sisi-sisinya memegang predikat sebagai patung penjaga terbesar di dunia. Patung tersebut, disebut arca Dwarapala, memiliki tinggi mencapai 4 meter dan menambah keunikan Candi Singosari.
Fungsinya sebagai penjaga jalan atau pintu gerbang memberikan nuansa mistis pada candi ini. Walau begitu, patung tersebut tetap Instagenic jadi latar belakang foto Ladies.
Candi Singosari memiliki tinggi sekitar 15 meter dengan ukuran 14×14 meter. Meskipun belum selesai dibangun, bangunan candi utama terbuat dari batu andesit dan memiliki arsitektur segi lima dengan bagian bawah berupa kaki candi.
Pahatan-pahatan di dinding bangunan ini menggambarkan tumbuhan, binatang, dan bahkan wajah seram seperti Muka Karla atau Kirti Murka yang diyakini dapat mengusir roh jahat dan bencana.
Lokasi dan Rute Menuju Candi Singosari
Candi Singosari terletak di Desa Candirenggo, Jalan Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Rute menuju candi dapat ditempuh dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi.
Naik kendaraan umum melibatkan bus atau kereta api dengan tujuan akhir Pasar Singosari, diikuti dengan berjalan kaki atau naik delman menuju Candi Singosari. Sementara itu, naik kendaraan pribadi membutuhkan navigasi dari Stasiun Kereta Api Singosari menuju Pasar Singosari.
Candi Singosari buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 16.00. Keunikan lainnya adalah tidak adanya biaya tiket masuk, sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan dan sejarah bangunan penting pada masanya tanpa perlu membayar.
Dengan menggali lebih dalam tentang sejarah dan keunikan Candi Singosari, kunjungan ke tempat ini akan menjadi lebih berarti dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya Indonesia. Sempatkan kalau berkunjung ke Malang, Ladies.
Sumber: Orami.com