Dari dusun Inggris yang seolah diambil dari dongeng hingga kota penuh warna di Kolombia. Tempat-tempat tersembunyi ini memungkinkan Anda menikmati suasana kuno tanpa keramaian. Memberikan nuansa alami untuk relaksasi dan menikmati keindahannya.
Mengunjungi desa kecil yang indah serasa kembali ke masa lalu, mulai dari arsitekturnya yang unik hingga pemandangan sekitarnya yang menakjubkan. Namun, sulit untuk merasa terangkut ketika Anda dikelilingi oleh kerumunan wisatawan yang juga mencari pesona kota kecil.
Meskipun banyak desa seperti Oìa, Yunani, dan Portifinio, Italia, yang telah menjadi destinasi populer, masih ada tempat-tempat indah yang tersembunyi di mana Anda dapat menikmati suasana kuno tanpa keramaian. Misalnya di beberapa desa terindah di dunia seperti di bawah ini
1. Orta San Giulio, Italia
Sementara Danau Como dan Danau Maggiore mungkin mendapatkan perhatian utama, Danau Orta memiliki pemandangan yang sama memukau tanpa keramaian. Kota utama di danau yang sering terlupakan ini adalah Orta San Giulio, sebuah desa perbukitan yang indah terletak di semenanjung.
Naiklah ke puncak Sacro Monte, di mana 20 kapel penuh fresko dan patung San Francesco d’Assisi terletak di dalam taman nasional. Sebuah perjalanan singkat dengan perahu membawa Anda ke Isola di San Giulio, sebuah pulau kecil yang menjadi rumah bagi biara Benediktin dan Basilika Romanesque San Giulio.
Jelajahi jalur keheningan dan meditasi yang mengelilingi pulau ini, dan nikmati pemandangan yang spektakuler.
2. Frigiliana, Spanyol
Frigiliana di selatan Spanyol sering dianggap sebagai salah satu Pueblos Blancos, atau Desa Putih, yang paling cantik di Andalusia, dan alasannya jelas. Kota berwarna putih yang indah ini terletak di lereng gunung yang menghadap Laut Mediterania, dan telah menjadi tempat tinggal berbagai peradaban sejak zaman Neolitikum, termasuk Fenisia, Romawi, dan Moor.
Pengaruh Moorish meninggalkan jejaknya pada arsitektur kota, terutama di distrik Mudéjar yang berada di bagian atas kota, di mana Anda akan menemukan jalan-jalan berliku dan berundak. Frigiliana terkenal dengan Festival de las Tres Culturas, yang diadakan setiap bulan Agustus dan merayakan tiga budaya yang pernah tinggal di desa ini yaitu Kristen, Yahudi, dan Muslim.
3. Taxco de Alarcon, Meksiko
Jika Anda berencana liburan ke Meksiko, lewati saja San Miguel de Allende dan kunjungi Taxco de Alarcon. Terletak sekitar tiga jam dari Kota Meksiko, Taxco pernah menjadi pusat pertambangan utama dan masih terkenal dengan kerajinan peraknya.
Kota di lereng bukit ini dipenuhi oleh arsitektur Kolonial Spanyol, serta Gereja Santa Prisca bergaya Baroque yang spektakuler, dibangun oleh pemilik tambang, José de la Borda, pada tahun 1750-an. Jalan-jalan di sekitar Plaza Borda, alun-alun utama desa, menawarkan pemandangan gereja dan Casa Borda, bangunan tahun 1759 yang kini menjadi pusat budaya kota.
4. Gordes, Prancis
Komune Gordes di wilayah Provence-Alpes-Côte d’Azur Perancis memiliki sejarah yang kaya, dimulai sebagai benteng Vordenses, suku Celtic. Rumah-rumah batu yang menghiasi lereng bukit dan jalan-jalan sempit berbatu mengarah ke kastil abad pertengahan yang diperluas dan diubah selama abad ke-14 dan ke-16.
Desa ini menjadi pusat perlawanan selama Perang Dunia II dan dianugerahi logam Croix de Guerre. Setelah perang, kota ini berkembang menjadi pusat seni, menarik seniman seperti Marc Chagall, Victor Vasarely, dan Pol Mara. Pengunjung juga dapat menjelajahi Village des Bories di dekatnya, yang merupakan kumpulan lebih dari 20 pondok batu kering, beberapa di antaranya berasal dari Zaman Perunggu.
5. Castle Combe, Wiltshire, Inggris
Desa Castle Combe yang memesona di Cotswolds terasa seperti sesuatu yang keluar dari dongeng, meskipun kastil Norman-nya sudah lama hilang. Tiga jalan utama kota ini bertemu di Market Cross abad pertengahan, sebuah bangunan batu dan kayu berdiri bebas yang dibangun ketika desa ini menjadi pusat utama industri kain.
Di seberang Market Cross terdapat St. Andrews, sebuah gereja abad ke-13 dengan bagian tengah dan menara yang ditambahkan masing-masing pada abad ke-14 dan ke-16. Menara ini memiliki langit-langit berkubah kipas dan merupakan rumah bagi salah satu jam abad pertengahan tertua yang masih berfungsi di negara ini.
Berjalanlah melewati rumah-rumah batu Cotswold untuk menikmati pemandangan kota dan By Brooke dari jembatan, sangat indah sekali.
6. Moulay Idriss Zerhoun, Maroko
Menyebar di atas dua bukit di dekat Gunung Zerhoun, desa berwarna putih Moulay Idriss Zerhoun adalah kota Muslim pertama di Afrika Utara dan sekarang menjadi situs ziarah penting. Mausoleum pendiri kota, Moulay Idris I, terletak di Zawiya Moulay Idris I yang indah di tengah desa.
Moulay Idriss Zerhoun dipenuhi dengan contoh-contoh arsitektur Islam yang memukau, termasuk Masjid Sentissi, yang memiliki menara silindris satu-satunya, jika ada waktu berkunjunglah kemari. Nikmati arsitektur islam yang sangat memukau.
7. Penglipuran, Indonesia
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Meskipun wilayah ini mungkin tidak memiliki pantai-pantai terkenal di Bali, Penglipuran masih menawarkan keindahan tersendiri, mulai dari hutan bambu yang berdekatan hingga jalan-jalan yang tenang tanpa mobil. Budaya dan struktur desa telah dilestarikan dengan hati-hati di sini.
Perancangan desa dan bangunannya mengikuti filosofi Tri Hita Karana, yaitu konsep keselarasan dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Desa ini telah mengadopsi konsep pariwisata berbasis komunitas yang memberikan manfaat kepada seluruh komunitas. Jadi, mau berkunjung ke desa yang mana dulu?