Besar, megah, dan kokoh adalah kesan kali pertama ketika melihat replika salah satu kuil terkenal di Yunani ini. Kesan metalik dengan pilar berukuran besar membuat instalasi seni ini sungguh cantik dan menarik tentunya. Tak disangka, bukan besi, baja, atau logam lainnya rupanya replika kuil tersebut terbuat dari ratusan ribu buku yang disusun rapi. Replika kuil Dewi Athena yang dibuat di Jerman, tepatnya di Kassel tersebut banyak mengundang minat para traveler untuk menyaksikan langsung keunikannya.
Adalah pria berkebangsaan Argentina bernama Marta Minujin yang memiliki ide kreatif untuk membangun kuil tiruan dari ratusan ribu buku. Replika kuil Parthenon tersebut terdaftar sebagai salah satu buah karya yang turut meramaikan festival seni Documenta yang ke-14. Acara yang berlangsung selama 100 hari tersebut menyuguhkan beragam karya seni kontemporer karya seniman dunia.
Maksud pria berusia lebih dari 70 tahun tersebut ketika membangun replika ini adalah sebagai salah satu simbol yang membahas persoalan tentang penyensoran buku.
Bahkan, untuk lebih memaksimalkan tujuannya itu replika tersebut dibangun di tempat yang sama persis dimana ribuan buku karya para penganut Marxisme yang kebanyakan adalah orang Yahudi telah dibakar habis oleh Nazi. Peristiwa pembakaran buku besar-besaran tersebut berlangsung tahun 1993.
Marta Minujin menggunakan lebih dari 170 judul buku untuk membuat replika kuil tersebut, termasuk buku The Adventure of Tom Sawyer karya Mark Twain dan The Satanic Verses oleh Salman Rushdie. Buku-buku yang digunakan tersebut merupakan buku yang pernah ditolak peredarannya di seluruh dunia. Itulah mengapa karya seni yang sungguh artistickini diberi nama The Parthenon of Books.
Minujin yang dibantu oleh mahasiswa asal Universitas Kassel pertama-tama membuat daftar 170 judul buku tersebut. Kemudian, ia meminta warga sekitar untuk mengumpulkan buku-buku itu padanya. Proses pendataan dan pengumpulan buku tersebut berakhir tahun lalu. Setelah semua buku terkumpul, sang arsitek memasang logam-logam panjang untuk membentuk kerangka kuil.
Kemudian, buku yang terkumpul dilapisi plastik. Selanjutnya, para relawan membantu proses pemasangan buku yang dibungkus plastik tersebut pada kerangka logam yang sudah jadi sehingga membentuk badan bangunan. Minujin mengungkapkan bahwa semua buku yang ia pakai dalam karyanya tersebut akan dibagikan setelah pameran berakhir.
Karya seni ini bisa resmi dilihat pada 17 September 2017 mendatang. Yuk, buat kamu yang kepo atau sedang berada di Jerman pada tanggal tersebut, jangan lupa mampir ya untuk menyaksikan langsung keindahan karya maestro seni dunia satu ini.
Sumber: Bored Panda, Foto cover: Tribun News