Kamu yang doyan makan kimchi, yoghurt, acar, asinan, tempe, keju, kombucha, tape hingga bir dan anggur, berarti sudah terbiasa mengonsumsi makanan fermentasi. Makanan fermentasi diolah dengan proses pengawetan yang telah dikenal oleh beragam kultur dan tradisi sedari ribuan tahun lalu.
Proses fermentasi pada makanan tak hanya dapat mencegah pembusukan, tapi juga membantu mempertahankan kandungan nutrisinya. Adapun unsur yang mengubah secara alamiah dalam proses fermentasi adalah mikro organisme, seperti bakteri dan ragi. Umumnya, makanan yang telah difermentasi akan terasa lebih menyengat dan kuat.
Proses alami fermentasi dapat mengubah karbohidrat seperti gula dan pati menjadi asam atau alkohol. Asam atau alkohol inilah yang menjadi pengawet alami serta memberikan rasa yang kuat. Selain itu, tekstur makanan pun terasa jadi lebih kenyal.
Manfaat Makanan Fermentasi
Selain lezat, tak banyak yang tahu jika makanan fermentasi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dengan rajin mengkonsumsinya, kamu pun bisa merasakan sendiri manfaatnya.
Makanan yang telah difermentasi dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik. Makanan yang difermentasi juga dapat membuat nutrisi diserap lebih baik serta membuang racun (detoksifikasi) di dalam tubuh. Alhasil, sistem kekebalan tubuh pun jadi semakin meningkat.
Tak hanya itu saja, ternyata makanan yang sudah difermentasi bermanfaat untuk mengatasi hipertensi, membuat suasana hati jadi lebih baik, hingga melawan kanker prostat. Selain itu, sebuah studi kesehatan baru telah mengungkapkan bahwa makanan fermentasi dapat mengatasi berbagai masalah peradangan dalam badan.
Terlebih, makanan fermentasi rupanya bisa meningkatkan kesehatan pernapasan dan pencernaan secara keseluruhan, terutamanya usus. Bahkan, dengan mengonsumsi makanan fermentasi kamu bisa terhindar dari risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Barengi dengan Asupan Berserat Tinggi
Agar lebih afdol lagi, kamu bisa dibarengi mengkonsumsi makanan fermentasi dengan asupan makanan berserat tinggi. Makanan yang mengandung serat tinggi dapat mencegah konstipasi, menjaga berat badan yang ideal, memaksimalkan penyerapan nutrisi serta menjaga kadar gula darah tetap normal.
Adapun makanan yang kaya akan serat (fiber) di antaranya ialah kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian semisal jagung, brokoli, tomat, alpukat dan beras merah. Sebagai contoh, kamu bisa membuat salad buah dengan campuran yoghurt dan keju untuk asupan gizi dan nutrisi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sumber: Well and Good