OUR NETWORK

Jangan Anggap Remeh Gejala Hipotensi

Apakah ladies pernah mendengar hipertensi? Pasti pernah, atau bahkan sering mendengarnya karena memang hipertensi atau tekanan darah tinggi ini seringkali disebut-sebut dalam jenis-jenis penyakit yang harus diwaspadai.

Lalu, apakah ladies pernah mendengar hipotensi?

Jarang? Atau justru baru kali ini mendengar istilah hipotensi?

Tidak apa-apa, ladies. Memang istilah hipotensi ini tidak sepopuler rekannya, hipertensi, padahal kedua penyakit ini sama-sama berbahaya loh. Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah keadaan saat tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dari batas normal. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itu lah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah. Hipotensi mengakibatkan terhambat atau terbatasnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya, dan menyebabkan pusing, tubuh goyah, dan bahkan kehilangan kesadaran.

Berapakah batas tekanan darah yang normal?

Ada dua ukuran yang digunakan dalam tekanan darah, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 dan 140/90. Penderita hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 dan disertai dengan gejala hipotensi. Sedangkan jika tekanan darah di atas 140/90, maka orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi.

Seperti apakah gejala hipotensi?

Secara umum, gejala hipotensi antara lain:

  1. Jantung berdebar kencang atau tidak teratur.
  2. Pusing.
  3. Lemas.
  4. Mual.
  5. Kehilangan keseimbangan atau merasa goyah.
  6. Pandangan buram.
  7. Napas pendek atau cepat.
  8. Tubuh pucat dan dingin.
  9. Pingsan.
  10. Dehidrasi.

Saat gejala hipotensi menyerang, sebaiknya ladies segera duduk atau berbaring, meminum air putih, dan menghentikan semua kegiatan yang ladies lakukan. Biasanya gejala akan hilang dalam beberapa saat. Selain itu, apabila ladies hendak mengubah posisi tubuh ladies, misalnya dari duduk ke berdiri, atau dari tidur ke duduk, lakukan dengan perlahan, jangan secara tiba-tiba.

Apa saja yang dapat menyebabkan hipotensi?

Ada banyak penyebab dari hipotensi, antara lain faktor usia, pengobatan, kondisi cuaca, dan tubuh yang jarang berolahraga. Namun, bisa saja hipotensi ini diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, antara lain.

  1. Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat ladies berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 15-30 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
  2. Neurally mediated hypotension. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama, hingga aliran darah berkumpul pada bagian bawah tubuh.
  3. Dehidrasi. Dehidrasi terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan bisa disebabkan oleh kurang minum, puasa atau diare.
  4. Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti obat antidepresi, obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) hingga obat diuretik.
  5. Anemia. Anemia merupakan kondisi di mana kandungan hemoglobin di dalam darah rendah. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
  6. Kehamilan. Tekanan darah pada wanita hamil biasanya lebih rendah karena sistem peredaran darahnya yang berkembang dengan cepat.
  7. Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan kadar air dan mineral tubuh, serta tekanan darah.
  8. Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan tekanan darah.
  9. Perdarahan hebat. Hilangnya darah dalam jumlah besar dalam tubuh akan menurunkan asupan darah ke jaringan-jaringan di tubuh, sehingga tekanan darah tubuh akan menurun drastis. Ini merupakan kondisi mengancam nyawa yang memerlukan penanganan medis secepatnya.
  10. Penyakit jantung. Penyakit kronis seperti penyakit jantung menyebabkan darah tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah pun menurun.
  11. Infeksi darah (sepsis). Sepsis terjadi ketika infeksi yang terjadi dalam jaringan mulai memasuki aliran darah. Akibatnya, tekanan darah akan menurun drastis. Kondisi ini mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis secepatnya.
  12. Reaksi alergi yang parah (anafilaksis). Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa gatal yang sangat, sesak napas, dan tekanan darah menurun drastis.

Jika ladies mengalami gejala hipotensi, segeralah berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jaga kesehatanmu selalu, ladies!

Sumber: Alo Dokter

Must Read

Related Articles