Buah-buahan umumnya dikaitkan dengan serat, vitamin, serta kalium. Saat membahas soal protein, secara alami Ladies akan beralih ke daging dan telur; atau, jika kamu menjalani pola makan nabati, makanan seperti kacang-kacangan, buncis, brokoli, atau selai kacang.
Namun, jika Ladies mengira Ladies mengetahui segala hal mengenai protein, Ladies mungkin salah. Ada juga buah-buahan tropis yang kaya akan protein, salah satunya adalah jambu biji.
Buah yang bersari dan manis ini memiliki lebih dari 100 jenis. Buah ini dapat ditemukan di berbagai negara di belahan dunia, dari mulai Meksiko, Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Sri Lanka hingga tentu saja Indonesia.
Warna daging bagian dalam jambu batu dapat bervariasi dari putih susu hingga merah muda cerah, tergantung jenis jambu bijinya; dan semuanya dapat dimakan — biji, kulit, daging, dan semuanya. Hal yang perlu Ladies lakukan hanyalah memetiknya dari pohon, mencucinya, dan mengonsumsinya.
Sebagai buah, jambu biji memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, dalam 165 gram, buah ini sudah menyediakan 4,2 gram protein. Namun, bukan hanya itu saja kebaikan nutrisi yang dikandungnya. Simak ulasan mengenai kandungan jambu biji di bawah ini, Ladies!
Manfaat nutrisi lain dari jambu biji
Dalam hal buah-buahan, seringkali serat selalu menjadi nilai tambah dan buah tropis ini tidak mengecewakan. Menurut pelatih kesehatan nutrisi integratif bersertifikat ganda Edie Horstman (melalui Camille Styles), “Buah tropis ini juga tinggi vitamin C dan serat.”
Dalam 165 gram jambu biji mengandung 1,6 gram lemak, 23,6 gram karbohidrat, 8,9 gram serat, 688 miligram potasium, dan 376 miligram vitamin C. Meskipun buah ini mengandung 14,7 gram gula alami, jambu biji memiliki peringkat buah yang rendah pada indeks glikemik dengan peringkat 12-24, yang berarti buah tidak akan meningkatkan kadar gula darah tubuhmu secara signifikan.
Salah satu tantangan bagi para pemakan nabati adalah upaya untuk menambahkan cukup protein ke dalam makanan mereka. Namun, jika kamu berpikir bahwa jambu biji adalah sumber protein mandiri yang baik, kamu mungkin ingin berpikir lagi.
Seperti yang dijelaskan oleh ahli diet terdaftar pengobatan fungsional, Brigid Titgemeier (via Well+Good), jika berbicara tentang buah, untuk mendapatkan jumlah protein yang dibutuhkan tubuh, kamu perlu mengonsumsinya dalam jumlah banyak dan ini menempatkan tubuhmu pada risiko peningkatan kandungan karbohidrat yang lagi-lagi mempengaruhi kadar gula darah. Meski sehat, ada juga kondisi yang namanya makan terlalu banyak buah.
Cara memasukkan jambu biji ke dalam makananmu
Menurut Titgemeier, buah-buahan tropis yang kaya protein seperti jambu biji merupakan tambahan yang bagus untuk pola makan nabati yang sudah kuat untuk vegan dan vegetarian. Dia menyarankan untuk mencobanya memakannya langsung atau mencampurnya dengan yogurt dan protein nabati lain seperti kacang.
Bahkan bagi Ladies yang tidak mengikuti pola makan nabati, jambu biji adalah pilihan buah yang cerdas ketika kamu ingin memuaskan hasrat manis setelah makan. Tingkat aktivitas, usia, berat badan, dan faktor-faktor lain menentukan berapa banyak protein yang kamu butuhkan per hari, tetapi buah-buahan kaya protein sangat bagus untuk saat-saat ketika kamu ingin memadukan berbagai hal dan menambahkan tekstur dan rasa lain ke dalam makananmu.
“Nikmati jambu biji sebagai camilan yang menyegarkan atau masukkan ke dalam smoothie, salad, atau bahkan buat selai atau jeli jambu biji buatan sendiri,” kata ahli gizi bersertifikat Amy Fox seperti yang dilansir Real Simple. Namun, jika kamu mengikuti pola makan sehat, kamu mungkin ingin menghindari resep jambu biji dengan tambahan gula.
Selain itu, ternyata jambu biji bukan satu-satunya buah yang tinggi protein. Nangka—buah tropis lainnya yang ditanam di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan—juga merupakan sumber protein yang baik. Buah-buahan lain yang perlu dipertimbangkan termasuk alpukat, aprikot, blackberry, buah kiwi, jeruk, dan pisang, menurut Live Science.
Sumber: healthdigest.com