Semakin mendekati akhir tahun, hawa liburan semakin terasa. Dua tahun lebih terkungkung oleh regulasi pembatasan sosial, rasanya semua siap untuk liburan dan healing menjernihkan pikiran. Namun, Klinik Bamed menghimbau, apapun rencana liburan kamu, jangan sampai skip soal menjaga kesehatan keluarga. Terutama masalah kesehatan kulit untuk Ladies yang berencana bepergian ke negara dengan iklim berbeda, kesehatan anak, serta kesehatan ibu hamil.
Chief Medical Ancillary Services Officer Bamed, dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K, FINSDV, FAADV, memberi sambutan dalam media briefing pada Kamis (15/12) pagi. Ia menghimbau masyarakat yang akan bepergian untuk menjaga asupan nutrisi, mempersiapkan obat-obatan pribadi dan juga produk sanitasi. “Pastikan anggota keluarga telah melakukan vaksin booster, dan bagi anak-anak, pastikan imunisasi telah dilakukan sesuai jadwal. Hal penting lainnya adalah konsultasikan kesehatan keluarga ke dokter yang menangani terutama untuk anak dan ibu hamil.”
Pada kesempatan yang sama, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, M.Scdr., Chief Executive Officer Bamed mengatakan bahwa Bamed akan tetap memberi pelayanan dengan jam operasional seperti biasa. Untuk meningkaykan kenyamanan orangtua dan anak, Bamed Bekasi bahkan telah menyedikan Imunisasi Drive Thru. Pasien Bamed juga dapa berkonsultasi melalui Bamed Konsultasi Online Medis yang dapat diakses dari luar kota maupun luar negeri. Selain itu, ada pula layanan Bamed Swab akan siap melayani untuk pemeriksaan Antigen dan PCR, di Bamed Meruya untuk layanan walk in dan homecare, serta Bamed Bekasi untuk layanan homecare.”
Perawatan Kulit
Dalam media briefing, dr. Matahari Arsy, SpKK, Dokter Spesialis Dermatologi–Venereologi Bamed memberi pemaparan mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit. Menurutnya, beberapa hal yang mempengaruhi jenis dan kondisi kulit adalah genetik, iklim, aktivitas, penyakit kulit, makanan, produk perawatan kulit, dan kosmetik. Meskipun genetik berperan paling penting, perubahan iklim juga berpengaruh cukup besar pada kondisi kulit.
Iklim dingin dapat membuat kulit kering dan merusak skin barrier, sehingga kulit jadi lebih sensitif dan mudah iritasi. Sementara iklim yang panas dan kering dapat membuat kelenjar keringat dan minyak jadi lebih aktif. Kalau sudah begitu, jerawat pun rawan kambuh, bahkan bisa muncul juga infeksi di area yang mudah berkeringat.
“Untuk tetap menjaga kulit tetap sehat sebelum dan sesudah liburan, tentu diperlukan usaha dan persiapan yang baik. Sebelum liburan, pastikan untuk mengetahui jenis kulit serta regimen skincare yang tepat untuk tiap jenis kulit. Bila perlu, konsultasi terlebih dahulu ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau Spesialis Dermatovenereologi dan Estetik untuk tahu lebih detail skincare dan treatment yang tepat untuk tiap jenis kulit dan permasalahannya.”
Di Bamed, beberapa treatment yang dapat kamu coba antara lain treatment injectables seperti botox, filler, dan mesolipo, atau treatment tanpa jarum seperti RF, HIFU, exilies elite, dan Ulthera. Yep, selain lokasi baru, Bamed Pondok Indah juga menambahkan treatment baru Ulthera atau Ultratherapy. Chief Marketting Officer Bamed, dr. Ratu Abigail Audity, B.Med.Sc, M.Si, mengatakan “Ulthera selalu menjadi treatment primadona bagi yang ingin memiliki kulit tampak kencang dan garis halus tersamarkan.”
Perawatan untuk Anak dan Ibu Hamil
Dokter Spesialis Anak Bamed, dr. Rista Harwita Putri, Sp.A., memaparkan beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum dan selama liburan. Sebelum berangkat, pastikan anak dalam keadaan sehat dengan menjaga asupan nutrisi bergizi seimbang dan cukup istirahat. Ia juga menghimbau agar vaksinasi anak dipenuhi sesuai dengan jadwal sebelum berlibur.
Walaupun lebih santai selama liburan, orangtua perlu membatasi jam bermain anak agar si ecil tetap mendapat waktu istirahat yang optimal. Bila perlu, siapkan pula termometer, obat demam, dan obat lainyang biasa dikonsumsi anak. Waspadai pula gejala penyakit seperti demam, batuk, pilek, diare setelah liburan. “Orang tua juga harus mengetahui beberapa tanda bahaya penyakit pada anak seperti demam tinggi terus menerus walaupun sudah diberikan terapi awal, ada kejang, anak susah dibangunkan, gelisah, sulit bernapas, pada bayi ubun-ubunnya menonjol/cekung, muntah/diare terus menerus, serta BAK berkurang. Apabila didapatkan gejala seperti ini selama anak liburan, maka anak harus segera diperiksakan ke dokter dengan menceritakan apa saja yang anak konsumsi dan pergi kemana saja. Karena hal tersebut dapat membantu dokter mencari penyebab sakit pada anak,” tambahnya.
Di bidang Kebidanan dan Kandungan, dr. Cherysa Rifiranda, Sp.O.G, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Bamed juga memberikan pemaparannya.
Ia menjelaskan, bahwa waktu yang baik untuk melakukan perjalanan bagi bumil adalah di tengah usia kehamilan yaitu sekitar minggu ke-14 sampai minggu ke-28 kehamilan. Karena selama rentang waktu tersebut energi ibu hamil telah kembali, morning sickness sudah membaik atau hilang, ibu masih dapat beraktivitas dengan mudah. Setelah 28 minggu akan lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu yang lama. Semua ibu hamil yang sehat dan tidak mengalami komplikasi atau faktr risiko kelainan medis diperbolehkan melakukan perjalanan.
“Semua ibu hamil yang sehat dan tidak mengalami komplikasi boleh untuk melakukan perjalanan traveling. Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami komplikasi saat kehamilan tidak dianjurkan melakukan traveling karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sang bu hamil dan janin. Beberapa hal yang dapat menghalangi ibu hamil untuk melakukan perjalanan adalah memiliki faktor resiko kelainan medis, memiliki faktor resiko kelainan obstetrik, dan melakukan perjalanan ke daerah berbahaya (misal: endemik malaria)”. Dengan berkonsultasi kepada dokter, dokter akan dapat membantu memberi tahu apa saja yang harus dipersiapkan selama perjalanan dan tanda bahaya yang harus diperhatikan.
Jadi, sudah siap jalan-jalan, Ladies?