Ladies kini sudah tahu ada banyak makanan yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan, seperti ayam dan telur. Namun tahukah Ladies bahwa ada banyak bahan makanan yang memiliki nutrisi yang lebih tinggi saat tidak dimasak. Mereka juga aman untuk dikonsumsi mentah-mentah. Simak daftarnya di bawah ini ya!
1. Brokoli
Sejak kecil Ladies pasti sudah dididik untuk makan brokoli semenjak kecil karena kandungan nutrisinya yang luar biasa. Namun, Ladies mungkin tidak diberitahu bahwa memakan brokoli mentah-mentah lebih baik daripada memakannya secara matang.
Brokoli mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah tinggi yang disebut sulforaphane, yang dapat membantu mencegah kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, peradangan, depresi, dan kondisi kesehatan yang lebih berbahaya lainnya. Dan sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 di Journal of Agricultural Food and Chemistry menemukan bahwa tubuh kita menyerap sulforaphane lebih cepat ketika kita makan brokoli mentah daripada dimasak.
Studi lain dari tahun 2009 menemukan bahwa memasak sayuran dengan berbagai cara—termasuk microwave, merebus, dan menggorengnya—menurunkan kadar vitamin C-nya. Namun tenang saja, jika Ladies tidak shangghup memakan brokoli secara mentah, Ladies dapat mengukusnya atau menggunakan teknik blanching. Metode mengukus memiliki efek paling kecil terhadap kandungan nutrisi brokoli.
2. Bawang bombay
Bawang sarat dengan manfaat kesehatan, termasuk beberapa manfaat utamanya adalah melawan kanker, berkat konsentrasi tinggi dari kandungan kuersetin flavonoid. “Saat dimakan mentah, Anda memaksimalkan khasiat melawan kanker [bawang],” kata Ashley Walter, ahli gizi, koki, dan penulis Living with Ashley. “Memasak mengurangi manfaat fitokimia dalam bawang yang melawan kanker.”
Terlebih lagi, bawang termasuk dalam keluarga sayuran allium, yang berarti mengandung zat antiplatelet yang dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa ketika bawang mentah dipanaskan dalam oven, sifat-sifat yang menyehatkan jantung itu benar-benar hilang dalam 30 menit atau kurang, tergantung pada apakah bawang itu utuh, dipotong empat, atau dihancurkan.
3. Bawang putih
Seperti bawang bombay, bawang putih adalah sayuran allium yang juga memiliki zat antiplatelet, tetapi itu berarti khasiatnya yang melawan penyakit kardiovaskular juga dipengaruhi oleh suhu panas.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa memanaskan bawang putih pada suhu 200 derajat selama enam menit benar-benar menekan aktivitas antiplatelet pada bawang putih yang tidak dihancurkan dan secara signifikan menguranginya pada bawang putih yang dihancurkan.
Di antara manfaat kesehatan tak terduga lainnya menggunakan bawang putih mentah: Penelitian, termasuk penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di Journal of Food Process Engineering, menunjukkan bahwa panas menonaktifkan enzim alliinase. Merebus bawang putih selama 20 menit benar-benar menekan aktivitas antibakteri, dan hanya satu menit panas microwave menghancurkan 100 persen kemampuannya melawan kanker. Menghancurkan bawang putih dan membiarkannya selama 10 menit sebelum memanaskannya mengembalikan sebagian kekuatan antikarsinogeniknya, tetapi bawang putih yang dimasak bekurang kekuatannya sekitar 30%.
4. Blueberry
Ladies pasti tahu bahwa blueberry itu baik untuk kesehatan, tetapi apakah Ladies tahu seberapa sehatnya buah satu ini? Blueberry penuh dengan antioksidan kuat yang disebut flavonoid. Memakannya mentah memastikan Ladies akan mendapatkan semua manfaat itu.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa mgnolah blueberry, melalui memanggang, memasak, atau proofing (ketika adonan naik sebelum dimasak), menurunkan kadar polifenolnya.
Baca juga: Makanan Ini Mencegah Penuaan dan Bisa Dimakan Setiap Hari!
5. Paprika merah
Paprika adalah salah satu topping masakan favorit banyak orang. Namun, Ladies mungkin ingin memakan paprika secara mentah setelah ini.
Di antara makanan yang meningkatkan sistem kekebalan, paprika merah adalah sumber vitamin C yang bagus—mengandung hampir tiga kali lipat vitamin C jeruk—dan panas dapat menghancurkan nutrisi penting ini.
Selain itu, sebuah tinjauan studi yang diterbitkan pada tahun 2015, dalam jurnal Antioxidants, menunjukkan bahwa paprika merah juga memiliki lebih banyak antioksidan daripada paprika lainnya, memberi mereka kekuatan super dalam hal melindungi terhadap jenis kerusakan oksidatif pada sel yang menyebabkan kanker, diabetes, Alzheimer, dan penyakit lainnya.
6. Kale
Kale mengandung senyawa yang disebut glukosinolat, dan ketika bersentuhan dengan enzim myrosinase, mereka berubah menjadi senyawa penangkal penyakit yang berbeda. Namun penelitian, termasuk tinjauan studi yang diterbitkan pada tahun 2016 di Frontiers in Nutrition, menunjukkan bahwa panas menonaktifkan myrosinase. Jadi kale yang dimasak tidak memiliki sifat melawan penyakit yang sama dengan kale mentah.
7. Bit
Ini mungkin mengejutkan bagi sebagian orang, tapi ya, Ladies bisa makan bit mentah. Faktanya, bit mentah sebenarnya sedikit lebih sehat saat dikonsumsi secara mentah. Bit dikemas dengan nutrisi sehat, seperti lima vitamin esensial, kalsium, zat besi, kalium, dan protein. Bit juga mengandung serat dan folat tingkat tinggi (suatu bentuk vitamin B9). Namun, “Bit yang dimasak kehilangan 25 persen folat serta vitamin dan mineral lainnya,” kata Rebecca Park, RN, perawat terdaftar di New York City dan pencipta Remedies for Me. Cobalah untuk menambahkan bit pada saladmu sebagai pop of color atau buat salad bit mentah sendiri dengan sayuran mentah atau buah jeruk lainnya.
8. Nanas
Nanas sangat lezat dijadikan sebagai rujak, acar, ataupun jus. Nah ternyata memang nanas paling baik dimakan mentah. Buah tropis ini memiliki khasiat mengurangi peradangan neoplasia kolon (pertumbuhan abnormal jaringan di sekitar usus besar) pada tikus dengan kolitis daripada jus nanas rebus.
Para peneliti menghubungkan ini dengan tingkat enzim bromelain jus segar yang tinggi, yang membantu mengurangi pembengkakan. Karena penelitian ini hanya dilakukan pada tikus, temuan ini dianggap sebagai pendahuluan. Namun, tinjauan studi yang diterbitkan pada tahun 2017 di Journal of the Pakistan Medical Association menunjukkan bahwa bromelain mungkin sama efektifnya dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.