Mentato tubuh tentunya tak bisa sembarangan. Mulai dari pemilihan tempat, tato artist, peralatan, hingga desain gambar yang ingin dibuat harusnya dipertimbangkan dengan matang. Apalagi jika rajah atau tato ini bersifat permanen. Diperlukan persiapan yang matang untuk menghasilkan gambar yang sesuai keinginan dan nantinya akan ‘dibawa terus’ kemana-mana. Tentu saja, desain dan eksekusi gambar dibuat seindah mungkin, mulai dari nama, gambar hewan, tumbuhan, bahkan simbol khusus yang dirasa punya arti tersendiri bagi pemilik tato.
Tapi, bagaimana jika desain yang digambar di tubuh dan akan terus ‘menempel’ tersebut bisa dibilang ‘jelek’ dan nampak asal-asalan saja?
Sedikit berbeda dengan tattoo artist alias ahli tato yang ingin hasil rajahannya indah dan sangat artistik, seorang tato artist asal Brazil bernama Helena Fernandez melakukan sebaliknya. Wanita cantik yang bisa dibilang new comer dalam dunia seni merajah tubuh ini baru-baru dibanjiri banyak pelanggan pecinta tato. Namun uniknya, bukan karena hasil rajahannya yang cantik namun karena terkesan asal-asalan layaknya gambar anak kecil.
Wanita Brazil berusia 26 tahun ini baru saja menekuni bisnis tatonya pada satu tahun yang lalu. Helena sendiri mengaku bahwa dirinya memang tidak begitu ahli dalam menggambar. Meski begitu, hal tersebut tak menyurutkan kebiasaan yang jadi kegemarannya itu. Mulanya, ia hanya iseng merajah tubuh kekasihnya dengan gambarnya yang unik, kemudian setelah teman-temannya melihat hasil garapannya mereka mulai tertarik.
Berawal dari situlah ia mulai mendapat banyak permintaan untuk mentato. Helena pun mulai membeli sendiri peralatan untuk mentato. Helena tak segan untuk memberitahu pelanggannya perihal keterampilannya dalam menggambar. Bukannya kabur, pelanggan malah senang dengan hasil tatonya. Bahkan, beberapa orang secara khusus menemui Helena karena tato buatannya yang unik.
Seperti cara mentato biasa, Helena menggambarkan desainnya pada secarik kertas kemudian menempelkannya ke tubuh pelanggannya. Ia pun mulai memasukkan tintanya. Tak ada sentuhan lain yang dibuatnya. Atas kreatifitas buatannya, Helena tak begitu ambil pusing dengan komentar negatif yang ia terima. Wanita tersebut tetap berkarya.
Well, cantik atau enggaknya sesuatu itu emang seringkali subjektif ya, Ladies. Kalau menurut pelanggan Helena karyanya itu bagus dan membuat mereka happy, kenapa enggak? ?
Sumber: Neatorama, Foto cover: Tribunnews