Setiap orang membutuhkan teman baik setidaknya satu dalam hidupnya. Lagu-lagu kaya “You’ve Got a Friend in Me” dari Carol King, lagunya Barbra Streisand “People… Who Need Poople” dan lagunya Joe Cocker “With A Little Help From My Friend” sangat menjelaskan kalau kita butuh peran penting teman teman baik dalam hidup kita.
Bagi beberapa orang teman masa kecilnya adalah teman terbaiknya hingga saat ini. Ada pula teman SD atau SMP SMA nya yang jadi teman baiknya. Bahkan introvert seperti saya juga membutuhkan setidaknya seorang teman yang bisa dipercaya untuk sekedar curcol masalah kisah percintaan saya dan mendapatkan sudut pandang lain.
Baca juga: Perkuat Tali Persahabatanmu dengan Lima Cara Ini
Sebagaimana dibuktikan oleh pepatah lama itu, “We choose our friends, not our family.” Sifat persahabatan yang positif dan personal itu terjadi dengan sukarela. Kita adalah makhluk sosial, dan kita membutuhkan rasa “memiliki,” rasa yang sangat dihargai oleh orang yang kita sayangi. Persahabatan yang berarti dan berjangka panjang lah yang sangat dihargai.
Persahabatan dimulai dari kita kecil. Ketika masih anak-anak kita belajar berinteraksi dengan orang lain. Kita belajar bagaimana untuk setuju dan nggak setuju, bertukar pendapat dan mentoleransi titik temperamen orang lain, dan juga untuk berteman. Hal ini lah yang menjadi fondasi kita untuk menjalin persahabatan.
Namun seiring bertambahnya usia, teman menjadi semakin berkurang, inner circle kita menjadi mengecil, bahkan bagi beberapa orang di usia tertentu teman mereka hanya itu-itu saja. Nggak ada yang salah dalam hal ini. Ketika kita mulai dewasa waktu kita pun terbagi dalam banyak hal. Ada yang sibuk dengan pekerjaannya, ada yang akhirnya sudah berkeluarga dan memiliki anak, ada pula yang masih melajang, namun terlalu workaholic.
Dan secara nggak kita sadari, sahabat yang tersisa adalah yang memiliki sudut pandang yang sama dengan kita. Dan kemungkinan memiliki latar belakang dan tradisi yang sama. Mereka juga yang menyaksikan perubahan kita dari waktu ke waktu. Kesedihan kita, pasang surut kehidupan pribadi kita dan suatu perayaan besar.
Orang-orang yang nggak punya teman biasanya merasa sangat kesepian, keadaan pedih yang banyak dari kita rasakan di beberapa titik.
Bagi beberapa orang, ketika mereka mengalami suatu kejadian yang menyedihkan, mereka biasanya menghubungi teman-teman lamanya, untuk mendapatkan dukungan dan juga nasihat. Tetapi bagi sebagian orang lainnya, ketika sedang dalam masa depresi, mereka mengurung diri dikamarnya, menghindari kontak dengan manusia lain, baik karena kurang energi atau ia merasa dengan berinteraksi dengan orang malah akan memperburuk keadaan. Mereka menarik diri ketika mereka sangat membutuhkan dukungan dan perhatian dari orang lain.
Persahabatan harus dipupuk dan dipupuk agar bermakna selama bertahun-tahun. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya harusnya menjadi tempat untuk mendapatkan teman baru. Tapi sayangnya beberapa dari pertemanan online ini lebih virtual daripada nyata. Banyak dari “pertemanan online” ini sering kali tidak terlalu memiliki arti. Media sosial nggak akan pernah bisa menggantikan keaslian dan keintiman interaksi tatap muka.
Sahabat yang baik adalah sahabat yang terbuka, tulus, dan jujur terhadap satu sama lain. Sahabat baik adalah yang mau mentoleransi kelemahan masing-masing, menghargai perbedaan pendapat, dan secara jujur mengkritik bila perlu. Selama bertahun-tahun, mereka berpartisipasi dalam perayaan dan pernikahan satu sama lain, dan dalam tonggak sejarah anak cucu mereka. Mereka lah yang selalu ada ketika dibutuhkan, dan sebagian orang harus menerima kehilangan teman-teman lamanya yang mereka sayang, yang rasanya seperti kehilangan sebagian dari diri mereka sendiri.
Baca juga: Cara Sederhana Membangun Pertemanan yang Kuat
Perlu diingat, ketika kamu didalam kesulitan, siapa yang berdiri tegak disampingmu, mendengarkan kisah sedihmu berulang-ulang tanpa mengeluhkan ceritamu. Sehingga ketika mereka dalam kesulitan, jangan ragu untuk membantu.
Cerita-cerita bahagia dan cerita sedih yang sudah berlalu yang pernah kamu lalui bersama sahabat-sahabatmu adalah kenangan yang sangat berharga. Memiliki sahabat merupakan salah satu hal terbaik dalam hidup.
Sumber: psychology today