today-is-a-good-day
OUR NETWORK

4 Hal Penyebab Berakhirnya Suatu Hubungan

Setiap orang tentu tidak ingin hubungan yang mereka bangun dengan pasangan berakhir sia-sia. Pertengkaran kecil adalah hal yang lumrah, tapi kalau tiba-tiba doi minta putus tanpa alasan yang jelas, mungkin kamu kurang peka dan tidak melihat tanda-tanda ini. Ada 4 hal yang bisa Ladies perhatikan agar hubungan kalian tidak selesai begitu saja tanpa alasan yang jelas. Berikut uraiannya.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Berada dalam Toxic Relationship

1. Kritik

Mengkritik seseorang dapat diartikan sebagai suatu serangan bila dilakukan secara sepihak dan tanpa persetujuan lawan bicara. Berbeda halnya jika kritik tersebut ditawarkan dengan sebuah pilihan. Kritik berbeda dengan keluhan dan ini penting untuk dicermati.

Keluhan: “Aku takut saat kamu telat dan tidak menghubungiku. Kupikir kita sudah sepakat untuk saling menghubungi jika ini terjadi.”

Kritik: “Kamu tidak pernah memikirkan bagaimana perilaku kamu berakibat pada orang lain. Aku tidak percaya kamu bisa lupa, kamu sungguh egois. Kamu tidak pernah memikirkan orang lain! Kamu tidak pernah memikirkanku!”

Di saat kalian sering mengkritik satu sama lain, coba Ladies cermati kembali. Apakah kritikannya merembet ke hal-hal lain yang sebenarnya tidak sedang kalian bahas? Kalau iya, pihak yang dikritik akan merasa terluka, ditolak, dan membuat hubungan jadi memburuk.

2. Penghinaan

Pada tahap ini kalian serius saling menyakiti satu sama lain dengan perkataan. Kalian saling tidak menghormati satu sama lain, mulai dari cemoohan, sampai menggunakan bahasa tubuh yang menghina lawan bicara. Menghina jauh lebih buruk dari kritik. Jika kritik hanya menyerang karakter lawan bicara, menghina bisa sampai merendahkan derajat moral.

4 Hal Penyebab Berakhirnya Suatu Hubungan
Foto: psychologytoday.com

3. Defensif

Tahapan ini adalah respon yang biasanya diberikan untuk kritik. Ketika kamu dan pasangan bersikap defensif, ini adalah tanda hubungan kalian di ujung tanduk. Bersikap defensif biasa dilakukan saat kita merasa diperlakukan tidak adil, dengan harapan lawan bicara tersebut dapat mundur dan berhenti mengkritik. Sayangnya, strategi ini hampir pasti tidak berhasil. Contoh kasusnya begini.

Pertanyaan: “Apakah kamu sudah menelpon Betty dan Ralph bahwa kita tidak bisa hadir nanti seperti yang kamu janjikan pagi ini?”

Respon defensif: “Aku terlalu sibuk hari ini. Kamu tau kan betapa sibuknya jadwal aku. Kenapa tidak kamu saja yang menelpon?”

Respon ini tidak hanya defensif, tapi juga menyalahkan pihak yang bertanya. Jangan dilakukan ya, Ladies. Kamu bisa mengakui kesalahanmu dan merespon seperti, “Oops, maaf, aku lupa. Aku seharusnya memintamu pagi ini untuk menelpon mereka karna aku tahu jadwalku sibuk hari ini. Ini kesalahanku, aku akan menelpon mereka sekarang.”

4. Diam dan menghindar

Ini adalah respon yang biasa diberikan saat kalian dihadapi dengan hinaan. Kalian akan benar-benar diam dan menolak memberikan respon apapun. Dibanding menghadapi konflik, kalian memilih untuk menghindar, pura-pura sibuk, atau bersikap terobsesi pada hal lain yang mengalihkan kalian dari pertengkaran. Jika Ladies merasa melakukan hal tersebut, ada baiknya kalian berdua sepakat untuk rehat sejenak dan lanjutkan kembali saat kalian berdua lebih tenang. Lakukan istirahat selama 20 menit dengan membaca buku atau aktivitas lain yang menenangkan. Ingat ya, Ladies, ketika kalian terlalu emosi, kalian akan cenderung berbuat kesalahan. Diskusikan perselisihan kalian dengan kepala dingin agar pertengkaran tidak berakhir dengan perpisahan.

Baca juga: 4 Tanda Pasanganmu Sudah Tidak Mencintaimu

So, ketika mengalami hal-hal ini lagi lain kali, kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan ya, Ladies…

Sumber: Gottman, Foto cover: catster

Must Read

Related Articles