OUR NETWORK

Jeff Bezos Pendiri Amazon Danai Startup untuk Riset Hidup Abadi

Jika kamu pernah menonton film atau serial tentang seseorang yang kaya raya menyewa para ilmuwan dunia untuk mencari ‘ramuan’ hidup abadi, sekarang hal itu bukanlah fiksi semata. Karena saat ini Jeff Bezos diketahui telah mengumpulkan para ilmuwan dunia untuk mencari teknologi anti penuaan.

Tidak hanya omong kosong, pendiri Amazon yang masuk jajaran orang terkaya dunia itu juga telah mengucurkan modal jutaan dolar untuk sebuah perusahaan startup bernama Altos Labs. Dan telah menunjuk Hal Barron sebagai CEO dari Altos Lab. Bukan orang sembarangan, Hal Barron sebelumnya merupakan kepala petugas ilmiah di GlaxoSmithKline yang merupakan perusahaan raksasa farmasi dunia.

Pertanyaannya, apakah mungkin manusia bisa menghentikan penuaan dari sisi ilmiah? Pasalnya, penuaan tidak hanya melibatkan perubahan fisik saja, namun juga penurunan sistem kerja pada tingkat sel.

Dalam sebuah penelitian, sel-sel kulit manusia biasa bisa membelah kira-kira sampai 50 kali sebelum berhenti. Sel pada bayi yang baru lahir bisa membelah 80 sampai 90 kali, sementara seseorang yang berusia lanjut hanya membelah sekitar 20 puluh kali.

Lebih jauh lagi, penuaan juga terjadi pada tingkat gen. Materi genetik bisa dimodifikasi dari waktu-waktu, ada bahan kimia yang bisa dilampirkan dan bisa mengubah gen mana yang perlu diaktifkan dan mana yang dinonaktifkan. Hal itu disebut dengan perubahan epigenetik yang bisa bertambah seiring usia.

Jenis perubahan lainnya bisa terjadi di ujung DNA sel, segmen DNA yang berulang disebut dengan telomer yang berfungsi mencegah gulungan genetik yang terpilin supaya tidak berjumbai di bagian ujungnya atau tetap bisa saling mengikat. Namun, telomere ini sendiri semakin memendek setiap kali pembelahan.

Sel, Kromosom, dan Telomere

Jeff Bezos Pendiri Amazon Danai Startup untuk Riset Hidup Abadi
Foto: pexels/Edward Jenner

Supaya manusia tetap bisa hidup dan sel-sel terus melakukan pembelahan, sel imunitas menghentikan proses pemendekan telomere. Itu mungkin jadi salah satu faktor yang bisa berkontribusi dalam mencari teknologi hidup abadi. Obat yang menghentikan pemendekan telomere itu juga digadang-gadang bisa melawan kanker.

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari Ini Bikin Proses Penuaan Terjadi Lebih Cepat

Menjawab pertanyaan apakah manusia bisa hidup abadi? Kenyataannya, kematian tidak hanya disebabkan oleh proses penuaan saja, bisa karena faktor lainnya. Bisa karena penyakit, iklim, keparan, dan lainnya. Namun kematian akibat penuaan memang jadi salah satu yang paling besar. Menumpuknya sel-sel tua di tubuh sepanjang hidup, baik itu di kulit atau organ dalam bisa memberikan efek negatif dan positif.

Sampai saat ini belum ada yang tahu apakah startup yang didanai oleh Bezos bisa menemukan teknologi untuk hidup kekal. Tapi jelas, dengan mempelajari tentang penuaan dan menemukan hal baru, hal menarik pasti akan muncul di masa depan. Jika teknologi tersebut ditemukan, hal dramatis akan mengubah pengalaman manusia di masa depan.

Namun perlu diketahui, bukan kali ini saja dilaporkan ada orang kaya dunia yang menginginkan teknologi bisa hidup kekal. Sebelumnya, di tahun 2013 ada Larry Page salah satu pendiri Google juga mendirikan perusahaan Calico Labs yang meneliti hal sama, tentang penuaan sel dan teknologi memperpanjang usia manusia.

 

 

Sumber: bigthink, technologyreview

Must Read

Related Articles