OUR NETWORK

Robin Hood, Jadi Bom Blockbuster Terbesar di Tahun 2018

Film Robin Hood yang diproduksi oleh Lionsgate tahun ini menjadi bom blockbuster terbesar di tahun 2018 dengan perolehan sebesar $14 juta selama lima hari penayangan sejak pembukaan.

Meski pada akhir pekan Thanksgiving tahun ini telah hadir box office paling menguntungkan yang pernah ada, namun, seluruh keberhasilan yang memecahkan rekor itu diselingi oleh beberapa kegagalan. Sebagian besar bom itu disebabkan oleh Annihilation dari Paramount, dan Fox dengan The Darkest Minds-nya, yang memperoleh tingkat rendah hingga menengah yang cukup untuk memukul finansial studio mereka. Well, tapi setidaknya Annihilation mendapatkan respon yang cukup baik dari kritik.

Baca juga: 5 Film Hollywood dengan Tokoh Utama Wanita yang Tangguh

Lain halnya dengan Robin Hood. Film ini mendapat perolehan sebesar $22,8 juta saja dari peluncuran global. Sementara biaya produksi filmnya sendiri $90 juta. Robin Hood memiliki awal terburuk dari seluruh film yang ditayangkan pada tahun ini. Dan tentunya akan lebih sulit bagi film ini untuk ‘bangkit’ di minggu-minggu berikutnya. Kegagalan dari film Robin Hood ini merupakan satu di antara beberapa film Lionsgate yang gagal. Sebelumnya, ada film sci-fi, Kin dengan perolehan $9,9 juta dari pengeluaran produksi sebesar $30 juta.

Bahkan, kegagalan dari film terbaru Nutcraker and the Four Realms, tidak seburuk yang dialami Robin Hood dengan perolehan $20 juta pada pembukaannya di dalam negeri.

Dengan perolehan sebesar $10 juta pada awal pembukaan dan perolehan terbesar pada akhir pekan sekitar $9,1 juta. Di luar negeri bahkan lebih buruk lagi, Ladies. Dari 33 negara, film Robin Hood hanya memperoleh $8,7 juta. Sedangkan, di ‘rumahnya’ sendiri, Inggris, Robin Hood hanya memperoleh penghasilan kotor sebesar $1,7 juta. Sepanjang tahun ini, studio hanya dapat meraup bruto sebesar $358 juta di dalam negeri, menurun sebesar 54 persen dari perolehannya tahun lalu.

Setelah kegagalannya ini, Lionsgate berencana untuk memperbaikinya pada tahun 2019 dengan beberapa film. Di antaranya film Tyler Perry dari serial Madea, A Madea Family Funeral. Lalu ada reboot dari Hellboy yang dibintangi David Harbor. Dan penutup trilogi laga John Wick yang dibintangi Keanu Reeves.

Robin Hood seakan mengikuti jejak King Arthur: Legend of the Sword yang rilis tahun 2017 lalu. King Arthur garapan Guy Ritchie itu gagal mengembalikan modal produksinya yang sebesar $175 juta.

Hmmm namanya juga bisnia ya, Ladies. Ada yang rugi, ada yang untung. Di tahun ini setidaknya terdapat beberapa film yang membuat lonjakan pada bruto yang melebihi anggaran mereka. The Predator dari Fox yang diproduksi dengan harga $88 juta, dapat menghasilkan $160 juta dari seluruh dunia. Di sisi lain, ada juga spin-off Solo dari Disney yang menjadi film Star Wars pertama yang meraup kurang dari $400 juta. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan terkait masa depan waralaba klasik. Kenapa beberapa masih sangat digemari, sementara adaptasi lainnya flop? Meskipun begitu, film ini tetap mampu mengembalikan seluruh biaya produksi dan pemasaran melalui pendapatan tambahan, misalnya dari penjualan DVD. Tapi tetep aja malu sih ya… ehehehe

Sumber: thewrap , Foto cover: moviefone.com

Must Read

Related Articles