Siapa yang tidak kenal dengan Billie Eilish? Penyanyi yang memenangkan penghargaan Grammy ini dikenal dengan ciri khas gaya berpakaian longgar sejak kemunculannya di publik. Akan tetapi, gaya yang berbeda dari tren penampilan para penyanyi wanita lainnya ini justru menjadi batasan Eilish dalam berpakaian di publik.
Penyanyi berusia 18 tahun ini mengaku, setiap berpakaian berbeda dari karakternya, ia segera mendapat beragam kritik secara virtual dari berbagai macam orang. Sedikit saja ia menunjukkan kulitnya lebih banyak dari biasanya, kritik itu langsung berdatangan. Seperti pada postingan fotonya mengenakan bikini pada Januari lalu. Melalui wawancara dengan majalah Dazed, Eilish mengaku menerima banyak kritik dari publik.
“Aku melihat komen yang menuliskan begitu, ‘berani-beraninya ia berbicara tentang tidak ingin diseksualisasikan dan memakai ini [bikini]’, ada juga yang berkomentar, ‘aku tidak menyukainya lagi karena begitu ia berusia 18 tahun ia menjadi pelacur’. Seperti itu bung. Aku tidak bisa menang,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam proses menghadapi komentar negatif dan melawan insecurities atas tubuhnya, ia pernah sampai pada satu titik, tidak mengenali tubuhnya sendiri. “Aku kadang-kadang melihatnya [tubuhnya] dan merasa ‘tubuh siapa itu?’,” akunya.
Hubungan toxic antara dirinya dengan tubuhnya ini juga pernah membuatnya mengalami periode dismorphia tubuh, depresi, hingga self-harm selama bertahun-tahun.
Hingga ia secara alami cenderung lebih memilih pakaian yang lebih baggy. Meski belum menerima sepenuhnya, Eilish mengaku telah merasa lebih baik daripada sebelumnya. Namun, tak lama, pilihannya itu pun menimbulkan masalah baru. Pasalnya, ketika ia berpakaian berbeda dari biasanya, berbagai kritik datang.
“Orang-orang mengatakan ‘kamu berubah, beraninya kamu mengenakan apa yang selalu kamu lawan. Aku merasa, aku tidak melawan apapun, serius. Aku hanya ingin memakai apa yang aku inginkan. Jika ada hari di mana aku berasa nyaman dengan perutku, maka aku akan memperlihatkan perutku, aku harus diizinkan melakukan itu,” ucapnya.
Kritik pada dirinya ini secara terang-terangan dibahas saat kickoff turnya “Where Do We Go?” di Miami bulan lalu, yang kemudian ditunda hingga waktu yang belum bisa dipastikan karena pandemi virus corona. Ketika itu, dengan tegas ia menyatakan pendapatnya bahwa ia ‘tidak akan bisa bergerak dalam hal musik, pakaian, dan tubuhnya’ jika membiarkan pendapat semua orang mengendalikannya.
“Jika apa yang kukenakan nyaman, aku bukan seorang wanita. Jika aku melepaskan sedikit lapisan, aku adalah pelacur. Apakah nilaiku hanya didasarkan pada persepsimu? Atau apakah pendapatmu tentangku bukan tanggung jawabku?” ucapnya dalam video interlude yang menunjukkan dirinya melepaskan pakaiannya sambil masuk ke dalam air.
Sumber: Huffpost