Paspor menjadi dokumen penting seseorang untuk berjalan ke luar negeri. Salah satu contohnya membeli tiket ke Eropa atau Amerika, kamu perlu surat ini sebagai bagian dari perizinan memasuki kawasan orang lain.
Sayangnya, tidak semua jenis dokumen ini bisa digunakan. Beberapa negara biasanya memberikan syarat tambahan berupa visa. Hal tersebut perlu perizinan dari negara tujuan dan proses pencariannya sangat lama.
Kebijakan tersebut di setiap wilayah berbeda-beda. Kami ambil contoh warga jepang saja, mereka dapat mengunjungi hampir seluruh dunia. Karena mereka diberikan keleluasaan datang ke 193 negara, tinggal pilih saja.
Berbeda dengan warga Afganistan yang diperbolehkan mengunjungi setidaknya 27 negara di dunia. Kalau mereka tidak terdaftar, diperlukan tambahan Visa. Bersyukur sekali warga Jepang yang dapat keluar masuk dengan syarat mudah.
Paspor Paling Kuat dan Tidak
Berdasarkan pernyataan di atas, bisa disimpulkan bahwa setiap negara mempunyai kapasitasnya sendiri-sendiri sesuai dengan keadaan sebuah wilayah. Hal tersebut dilakukan demi melindungi rakyatnya masing-masing.
Sebagai contoh, sebuah negara A awalnya damai dan tenang. Mereka mendapatkan hampir 200 negara perjalanan bebas visa. Namun, ada kasus beruntun mengenai teroris dan sulit dibendung oleh pemerintah.
Dari kasus tersebut perjalanan bebas visa itu dihapus, sehingga bukan hanya butuh paspor saja, melainkan dilengkapi dengan dokumen lain. Itu pun kalau negara tersebut setuju, bagaimana kalau tidak?
Maka, warga negaranya akan sulit berpegian. Keberadaan dokumen ini memang sangat penting sebagai bagian dari pelacakan terhadap seseorang, apakah dia seorang teroris atau pembunuh bayaran yang berbahaya.
Menurut data dari visualcapitalist.com. Sampai sekarang Jepang masih mendapatkan izin akses bebas masuk tertinggi, urutan kedua ada Singapura, Korea Selatan, sampai dengan Denmark ada di posisi ke-9.
Pergerakan Bebas Visa di Seluruh Dunia
Dalam data yang dikeluarkan oleh visualcapitalist.com menyebutkan bahwa, paspor terkuat atau yang paling banyak mendapatkan bebas visa adalah negara Asia seperti Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
Harus diakui ketiga negara tersebut memang minim sekali konflik. Bahkan, menurut pandangan mereka mempunyai berbagai akses kenyamanan bagi warganya, sehingga konflik kepentingan bisa diminimalkan.
Selain itu, masyarakatnya sendiri tidak pernah terlibat masalah tertentu sehingga mereka menyandang status sebagai wisatawan atau pengusaha. Berbeda dengan negara di Eropa yaitu Ukraina dan Rusia.
Dalam situs tersebut paling terlihat adalah Ukraina, di mana konflik yang berkepanjangan dengan Rusia membuatnya harus turun ke posisi 66. Hal itu menjadi bukti bahwa, pengaruh peperangan yang terjadi diantara keduanya sangat kuat.
Beberapa negara mulai melepas bebas visanya karena, tidak mau terlibat dalam konflik kedua negara yang akan berujung ke Perang Dunia ke-3. Sekarang, mari kita lihat bagaimana dengan Indonesia.
Baca juga: Belum Memiliki Paspor? Yuk Segera Buat!
Apakah Paspor Indonesia Kuat?
Menurut data dari jawapos.com dan sejumlah berita media lainnya, kekuatan Paspor Indonesia saat ini berada di peringkat nomor 75. Sangat jauh dari beberapa negara tetangga, seperti Singapura serta Malaysia.
Poin utama yang membuat keadaannya menjadi seperti ini adalah kondisi Indonesia sendiri yang memang kurang menentu. Banyak konflik apalagi, memasuki tahun politik, pastinya suhu serta iklimnya akan memanas.
Di peringkat tersebut, Ibu Pertiwi hanya diperbolehkan masuk ke-71 negara saja. Kondisi itu juga masih kalah dari beberapa kawasan di Afrika yaitu Tanzania serta Kenya. Apakah kekuatan dokumen perjalanan RI bisa naik?
Jawabannya adalah bisa, asalkan pemerintah dan seluruh penduduknya mampu menjaga stabilitas negara, dan tidak mementingkan politik pribadi. Walaupun kehidupannya keras dan seakan tidak pernah tidur, tetapi saat dikunjungi terasa sangat nyaman.
Paspor menjadi salah satu dokumen penting yang diperlukan seseorang untuk pergi ke luar negeri. Dari seluruh dunia, ada istilah siapa yang terkuat dan terlemah, artinya memberikan petunjuk kepada semua orang seberapa nyaman negara tersebut sehingga dipercaya dapat memasuki kawasan orang lain tanpa izin.