Mangut lele hidangan khas Yogyakarta yang mampu menyajikan kelezatan tingkat tinggi dengan harga yang terjangkau. Meskipun tidak sepopuler gudeg atau bakpia, menu makanan ini berhasil menggoda lidah dan menyimpan kenangan rindu akan kota istimewa ini.
Menurut Syafaruddin Murbawono, merupakan kuliner sederhana tapi sarat cita rasa. Terdapat dua versi dalam penyajiannya, yaitu digoreng dan melalui proses pengasapan. Kedua versi ini memiliki keunikan dan kelezatan masing-masing.
Cita Rasa Sederhana Mangut Lele
Kenikmatan dalam menyantap kuliner ini memang bisa jadi berbeda. Untuk versi goreng lele terlebih dahulu dimarinasi dengan campuran air jeruk nipis dan garam sebelum digoreng hingga matang.
Setelah itu, dimasak dalam kuah santan yang kaya rasa, ditambah dengan sayuran untuk memberikan variasi citarasa yang menarik. Proses ini menciptakan hidangan garing di luar namun lembut di dalam, menyatu dengan kuah santan.
Sementara pada versi pengasapan,, ikan air tawar tersebut akan dibersihkan, ditusuk dengan serabut pelepah kelapa dan kemudian mengalami proses pengasapan. Proses ini membutuhkan waktu, namun menjadi kunci utama dari kenikmatan mangut lele asap.
Bumbu yang digunakan ada santan, cabai rawit, petai, daun salam, bawang merah, bawang putih, dan kencur. Semuanya dimasak di atas tungku kayu bakar, memberikan aroma dan rasa khas.
Harus diakui kelezatannya berhasil menarik perhatian warung dan restoran di Yogyakarta. Hidangan ini menjadi semakin populer, terutama karena Sri Sultan Hamengkubuwono VII bersedia membagikan resep rahasia kelezatan kuliner tersebut yang sebelumnya hanya disajikan di kalangan Keraton.
Rahasia Kelezatan yang Dibagikan
Salah satu kunci utama dari kelezatan mangut lele adalah pemilihan ikan yang tepat. Ikan air tawar berukuran sedang menjadi pilihan ideal, mengingat lele yang terlalu kecil memiliki daging tipis, sementara kalau terlalu besar memiliki tekstur dan rasa yang kurang cocok untuk konsumsi.
Membersihkan lendirnya terlebih dulu juga penting, dan proses ini dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir, dicampur dengan garam dan air cuka. Setelah itu baru ke melihat bumbunya apa saja.
Agar cita rasanya nikmat, bumbu dan santan berkualitas tinggi merupakan kunci kelezatan mangut lele. Penggunaan santan kental yang baru diperas memberikan rasa gurih dan lezat pada hidangan ini.
Selain itu, bumbu-bumbu seperti belimbing wuluh dan cabai rawit dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, menambahkan kompleksitas rasa yang memanjakan lidah. tidak heran bila penikmatnya sangat banyak.
Mencicipi Mangut Lele di Yogyakarta
Bagi yang ingin merasakan otentisitas mangut lele, Yogyakarta menjadi tempat yang tepat. Daerah Bantul, Yogyakarta, menawarkan banyak pilihan warung mangut yang patut dicoba. Hampir semuanya memiliki cita rasa enak dan khas.
Seperti, warung Mangut Lele Mbah Marto Dapur Asli telah diturunkan kepada generasi kedua, yaitu Pak Poniman, anak kelima dari Mbah Marto. Tradisi dan cita rasa otentik tetap terjaga, membuat pengunjung merasakan nikmatnya mangut lele yang disajikan dengan penuh kehangatan.
Sementara itu, Warung Mangut Bu Kini diwariskan ke anak keenam, Supiyah. Warung ini tetap mempertahankan keaslian rasa mangut lele, menjadi tempat yang cocok bagi pecinta kuliner yang ingin menikmati cita rasa tradisional Yogyakarta.
Kuliner satu ini memang berbeda dan special bagi warga Yogyakarta atau wisatawan lain yang berkunjung ke sini. Menu makanan wajib dengan cita rasa otentik, sayang kalau Ladies melewatkannya.
Jangan ragu untuk mencicipi mangut lele di warung tradisional atau mencoba meraciknya di dapur Anda sendiri. Setiap suapannya mengandung kisah panjang tradisi kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.
Sumber: Indonesia Kaya