OUR NETWORK

Tren Autofagi untuk Kesehatan dan Kecantikan, Fakta atau Mitos?

Autofagi tengah banyak diperbincangkan di industri kesehatan dan kecantikan, Ladies. Banyak klaim manfaat kesehatan dan kecantikan yang disebarluaskan oleh beauty influencer mengenai autofagi. Klaim autofagi seperti “anti aging miracle”, “memperkuat sistem imun”, dan “menurunkan berat badan secara cepat” pasti membuat tangan kamu gatel untuk membeli produk suplemennya. Eits sebelum itu, kamu baca dulu nih ulasan dari kita tentang tren autofagi ini. Scroll ke bawah ya!

Autofagi sebagai detoks

Tren Autofagi untuk Kesehatan dan Kecantikan, Fakta atau Mitos?
Foto: pexels.com

Autofagi adalah proses menghilangkan benda-benda yang tidak diinginkan tubuh, baik itu sel yang rusak ataupun benda asing seperti bakteri patogen. Autofagi dimulai saat sel memberi tanda pada benda yang tidak dikenal atau rusak (dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, DNA atau RNA). Setelah diberi tanda, kemudian sel tersebut akan diselubungi seluruhnya dengan membran seperti dibungkus plastik sampah. Hasil dari proses ini dikenal dengan autofagosom. 

Autofagosom kemudian bertemu dengan lisosom, kantung yang berisi enzim pencerna. Autofagosom dan lisosom bercampur lalu konten asing tadi dicerna. Bagian yang bisa dipakai disimpan dan yang tidak bisa dipakai dibuang keluar tubuh. 

Proses ini mirip dengan detoksifikasi. Detoksifikasi sendiri mempunyai artian membuang racun secara alami dari tubuh. Autofagi membuang sel yang tidak berguna, dapat berupa racun maupun tidak, lalu mencerna kembali komponen-komponen yang masih berguna dari sel tersebut. 

Autofagi pada manusia

Tren Autofagi untuk Kesehatan dan Kecantikan, Fakta atau Mitos?
Foto: pexels.com

Proses autofagi ini memiliki potensi besar untuk melawan penyakit oleh pertambahan usia.  Hasil percobaan pada tikus juga menunjukkan bahwa semakin besar aktivitas autofagi yang terjadi, semakin kecil resiko tumor pada tikus tersebut. Dari penelitian itu juga ditemukan bahwa autofagi cenderung aktif saat tubuh mengalami kelaparan. Jika asupan makanan dikurangi, autofagi akan lebih lebih aktif. Karena itu perubahan pola makan atau diet memiliki potensi untuk menyehatkan tubuh.  

Bagaimana efek autofagi di manusia? Sayangnya belum ada riset yang cukup nih untuk mengatakan bahwa efeknya pada manusia. Namun seperti halnya pada tikus, perubahan pola makan seperti puasa dapat mempengaruhi autofagi. 

Baca juga: Metode Detoksifikasi Tubuh yang Bisa Kamu Coba

Bagaimana dengan suplemen yang mengatakan dapat mendukung autofagi di tubuh? Belum ada riset yang cukup juga ya untuk memastikan efek dari pill tersebut. Jadi jangan langsung percaya dengan klaim tersebut ya, Ladies.

Efek autofagi akan terus diteliti nih karena masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Sampai sejauh ini, efek autofagi yang diketahui yakni dapat memperlambat penyakit karena usia tua. Kita tunggu aja ya riset lanjutan dari para ahli tentang manfaat kesehatan autofagi selanjutnya. 

 

Sumber: Life hacker

Must Read

Related Articles