Berdasarkan studi yang telah dilakukan baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa mendengarkan musik atau memainkan alat musik dapat membantu penyembuhan pasien stroke. Penelitian dilakukan terhadap 26 bed stroke dan unit rehabilitasi di rumah sakit Addenbrooke di Cambridge. Hasilnya, diketahui bahwa musik dapat menstimulasi otak dan meningkatkan mood para penderitanya.
Dalam hal ini, bermain keyboard, drum, dan instrumen perkusi, serta penggunaan iPad, dapat meningkatkan mood pasien secara umum dan membantu mereka berkonsentrasi pada penyembuhan. Salah satunya, pada sesi ini untuk membantu rehabilitasi tangan pasien dengan meningkatkan ketangkasan jarinya.
Hal ini dinilai penting, mengingat stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan individu secara perlahan.
Prosesnya yang berjalan sedikit demi sedikit membuat individu semakin lama semakin tidak mampu melakukan tugas-tugas sederhana. Di samping itu, penderita juga berjuang dengan ingatan, keterampilan visio-persepsi hingga terjadi perubahan kepribadian. Di saat bersamaan, penderita juga dapat mengalami gangguan mental luar biasa, seperti perasaan marah, cemas, atau depresi setelah mengalami stroke.
Adapun, hal ini diketahui melalui penelitian yang dipimpin oleh Dokter dari Anglia Ruskin University (ARU), Alex Street. Penelitian dilakukan terhadap 177 pasien yang melakukan 675 sesi Neurologi Music Therapy (NMT). Sesi ini dijalankan bersama dengan terapi rehabilitasi stroke lainnya selama dua tahun. Dari penelitian yang dimuat dalam jurnal Topics in Stroke Rehabilitation tersebut, NMT terbukti dapat ‘membantu’ meningkatkan gairah dan keaktifan pasien dan mengatasi suasana hati atau mood pasien yang tengah down. Yang mana cukup umum terjadi setelah mengalami stroke. Fakta yang ditemukan dari pengamatan selama dua tahun tersebut dianggap Street sebagai indikasi keberhasilan pengobatan stroke melalui NMT.
Hasil penelitian ini kemudian disambut baik oleh Leading Charity Stroke Association.
Kepala Penelitian, Richard Francis, mengatakan, pihaknya akan terus mendukung penelitian terkait pengobatan stroke secara maksimal, baik dalam bentuk material maupun lainnya. Namun, ia mengingatkan bahwa penelitian ini baru dilakukan oleh satu rumah sakit, hingga diperlukan banyak penelitian lainnya untuk memperkuat manfaat terapi musik.
Senada dengan Francis, Street juga menyatakan, perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait efek lain dari terapi ini. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek potensial dari terapi musik pada tingkat pemulihan dan lama tinggal di rumah sakit,” ucapnya.
Untuk itu, Institut Penelitian Terapi Musik Cambridge di Universitas Anglia Ruskin (ARU) dan Rumah Sakit Addenbrooke tengah mengajukan proposal untuk mendirikan pos NMT permanen yang didanai oleh NHS di bangsal stroke.
Sumber: Daily Mail