Beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan sunscreen dapat membuat risiko kulit terkena sunburn, sun damage, penuaan dini, kanker kulit, atau bahkan melasma mustache, semakin meningkat. Bukan kumis pada umumnya, ya, melasma mustache ini dikenal dengan sebutan sun mustache.
Istilah ini merujuk pada kondisi pigmentasi kulit yang menyebabkan munculnya bercak coklat tua atau coklat keabu-abuan pada kulit wajah. Tak hanya bercak gelap di area dahi, pipi, bibir atas, dan bagian lain dari wajah atau leher, melasma mustache juga dapat muncul di bawah lubang hidung atau di seluruh area bibir atas.
Biasanya, bercak-bercak ini muncul tanpa gejala dan tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal. Dari pengamatan yang dilakukan para ahli, melasma mustache lebih sering menyerang kondisi psikologis penderita, khususnya merasa minder dan malu.
Menurut Dokter Kulit dan Profesor Dermatologi di Ohio State University College of Medicine, Susan Massick, MD., kemunculan melasma ini didasarkan pada peningkatan aktivitas melanosit atau sel yang memproduksi pigmen melanin di kulit. Adapun beberapa faktor yang berkontribusi ialah perubahan hormonal, paparan sinar matahari, genetika, obat-obatan, atau penyakit sistemik lainnya seperti tiroid. Dokter Kulit di MDCS Dermatology di New York, Marisa Garshick, menambahkan, orang yang memiliki satu atau lebih faktor-faktor ini memiliki risiko lebih besar terkena melasma atau melasma mustache.
Kabar buruknya, semakin lama kamu memilikinya di kulitmu, semakin parah pula kondisinya.
Ini karena, melasma yang kamu miliki di wajah akan terus terpapar sinar matahari atau panas yang akhirnya membuat semakin buruk. Meski melasma bukan ancaman mematikan seperti kanker kulit, tetap saja kehadirannya dapat membuat hidupmu terganggu.
Meski begitu, Ladies tidak perlu khawatir karena kondisi ini dapat dicegah.
Salah satunya ialah dengan menghindari atau membatasi waktu terkena paparan sinar matahari langsung. Selain itu, disarankan selalu menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit, terutama pada wajah dan leher. Hindari pula aktivitas seperti tanning bed. Sebagai gantinya, lindungi kulit juga dengan gunakan alat-alat pelindung seperti topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan payung.
Bila Ladies menemukan perubahan warna pada kulit bibir atau menemukan bercak coklat disertai gatal, para ahli merekomendasikan untuk menemui dokter kulit agar diagnosis dapat dilakukan dengan benar. Setelah didiagnosis, kamu mungkin akan disarankan menggunakan obat-obatan tertentu atau krim topikal yang memerlukan resep. Misalnya, Ladies yang diresepkan perawatan over the counter topikal akan diarahkan pada vitamin C, retinol, azelaic acid. Lalu, bila diberi resep topikal, biasanya memuat skin-lightening cream dengan bahan aktif seperti hidrokuinon, kojic acid, dan retinoid. Sementara, Ladies yang diresepkan obat-obatan oral biasanya melibatkan tranexamic acid.
Baca juga: Tips Skincare Routine Saat Memasuki Umur 30
Akan tetapi, bila perawatan topikal maupun obat oral ini tidak efektif, Palm menyarankan untuk melakukan perawatan yang lebih kuat. Di antaranya, chemical peels, laser, dan microneedling yang dapat membantu menghilangkan kemunculan melasma. Namun, biasanya hasilnya baru akan terlihat setelah beberapa bulan.
Mengingat melasma bisa sangat sensitif terhadap hiperpigmentasi yang memburuk, penting untuk segera memeriksakan diri pada dokter ahli sebelum melakukan laser ataupun perawatan lainnya. Meski banyak perawatan yang membantu, selalu ada kemungkinan kambuh, bahkan ketika kondisi kulit kamu telah membaik. So, penting untuk selalu waspada dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, serta selalu merawat kulit dengan baik.
Sumber: Very Well Health